Lihat ke Halaman Asli

Umat Islam TERBELAKANG?!

Diperbarui: 30 Oktober 2015   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Umat Islam Terbelakang?!

 

Ketika Aljazeera online beberapa waktu yg lalu memberitakan tentang kemasyhuran para cendikiwan muslim zaman kekhalifahan Islam dan kontribusi mereka pada ilmu pengetahuan dan teknologi modern saat ini, ada hal yg menarik perhatian saya: komentar para followers! Banyak dari mereka yg menghujat Islam karena dua alasan yg saya tertarik untuk membahasnya lebih lanjut. Pertama, para peneliti Muslim itu bisa hebat karena mengembangkan (bahkan ada yg bilang menjiplak) iptek dari para peneliti sebelumnya, seperti dari Mesir, Yunani, India, dan belahan bumi lainnya. Kedua, Muslim terlalu membanggakan masa lalunya, padahal zaman sekarang mereka terpuruk yg diindikasikan dari dua hal: 1) jumlah muslim yg menerima Noble Prize dan 2) jumlah penelitian yg dipublikasikan masih sangat kecil persentasenya dibandingkan jumlah populasi Muslim di dunia.

Dari dua hal tersebut, muncul ide di kepala saya: Umat Islam harus membangun sarana publikasi terkait peranan serta sumbangsih Muslim dari waktu ke waktu kepada dunia! Bagaimana caranya? Pertama, membuat event semacam "Noble Prize" bagi para peneliti atau Muslim siapapun yg berperan penting (dalam hal positif) bagi peradaban dunia. Kegiatan ini bisa dipelopori negara dengan mayoritas Islam seperti Turki, Saudi Arabia, Indonesia, Malaysia, atau negara Muslim lainnya yg bersedia. Hal ini menjadi penting, karena selain menjadi sarana untuk menginspirasi serta memicu Muslim lainnya agar giat berperan penting dalam lingkungan mereka mulai skala lokal hingga global, juga berperan dalam menunjukkan kualitas muslim kepada dunia. Kedua, membuat website publikasi riset berskala global (worldwide website) untuk mempublikasikan seluruh jurnal, artikel, serta hasil riset lainnya dari para peneliti Muslim. Saya pikir jumlahnya akan sangat banyak mengingat tidak sedikit jumlah Muslim yg mengenyam pendidikan mulai dari S1 hingga S3 yg mana mereka memproduksi tugas akhir/skripsi, tesis, disertasi, artikel, jurnal, dan sebagainya. Belum lagi Muslim di berbagai belahan dunia yg menemukan teknologi canggih di segala disiplin keilmuan.

Seandainya, kedua proyek tersebut berhasil dibangun dan dipelihara, niscaya akan membangun perspektif/paradigma baru terhadap Islam yg selama ini telanjur identik dengan terorisme dan (agak) terbelakang. Proyek ini tentu saja membutuhkan dana yg tidak sedikit serta inisiatif dari para Muslim yg mempunya banyak sumber daya dan akses untuk dikapitalisasi, seperti para pemimpin negara, konglomerat, cendikiawan masyhur, serta para ulama yg punya banyak pengikut.

Bagi yg berkenan silakan share ide saya ini kepada siapa saja, barangkali ada "orang penting" yg tertarik/terinspirasi. Ayo kita tunjukkan bahwa "Islam itu Tinggi dan tiada yg lebih Tinggi daripadanya". Terima kasih.

Salam,
Rezza Munawir
Fujisawa, 30 Oktober 2015, 11:27 JST




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline