Lihat ke Halaman Asli

Rezza Falah

Mahasiswa

Memanasnya Konflik China-Taiwan

Diperbarui: 9 Agustus 2022   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Situasi politik antara China dan Taiwan kian memanas. Hal tersebut diperkuat setelah Beijing menggelar parade latihan militer besar-besaran dampak dari kunjungan DPR Amerika Serikat ke Taiwan. 

Parade latihan militer tersebut dimulai sejak 4 Agustus 2022. Rudal-rudal yang ditembakkan oleh China saat parade latihan militer tersebut menyasar ke bagian wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan Taiwan. 

Beberapa rudal yang ditembakkan bahkan terjatuh di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di wilayah Jepang yang membuat pemerintahan Jepang khawatir.

Beberapa pakar politik berspekulasi bahwa apabila China benar-benar menginvasi Taiwan, akan terjadi sebuah perang dengan estimasi waktu yang lama dan melibatkan banyak pihak. Seperti perang Rusia-Ukraina, perang saudara China-Taiwan juga diprediksi akan menelan banyak korban dari kedua belah pihak. China diprediksi akan menggunakan teknologi nuklirnya agar benar-benar menghancurkan Taiwan.

Akibat memanasnya konflik ini, diprediksi akan menyebabkan kehancuran ekstra di wilayah ASIA Timur. Beijing diprediksi akan menyerang pangkalan Amerika Serikat yang terletak di Jepang. Pakar politik juga menilai AS akan merespon dengan menyerang beberapa Pelabuhan China dan pangkalan militernya. 

Apabila prediksi ini benar-benar terjadi, kemungkinan buruk yang terjadi adalah datangnya perang skala global yang melibatkan beberapa pihak di wilayah timur ASIA. Beberapa sekutu AS bisa dipastikan akan terlibat dan membantu AS dalam berperang melawan China.

Para pakar politik memprediksi bahwa AS tidak akan sanggup menahan invasi China ke Taiwan layaknya kegagalan mereka dalam menengahi konflik Rusia-Ukraina. 

AS dinilai harus memperkuat pangkalan militer mereka yang terletak di Hawaii, dan menyarankan pihak Jepang dan Australia untuk meningkatkan kemampuan perang mereka di wilayah perbatasan. 

Konflik ini kemungkinan akan memberikan kerugian dalam skala besar bagi banyak pihak, dan mengubah tatanan sistem geopolitik dunia. Beberapa kerugian internal dari kedua negara juga dipastikan akan sangat besar. 

Dalam prediksi pakar politik tersebut juga menyebutkan kedua negara akan mengalami gejolak ekonomi dahsyat yang dapat menimbulkan kerusakan nilai ekonomi dari pihak China maupun Taiwan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline