Setiap negara-negara besar dan beradidaya tentu memiliki pedoman untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang disebut dengan ideologi. Ideologi terangkum dari konsep-konsep abstrak yang tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh kembangnya masyarakat. Konsep-konsep tersebut kemudian mengakui adanya nilai dasar sehingga nilai tersebut dianggap sebagai suatu pemersatu bangsa yang majemuk sebagai hasil kesepakatan dari para pendiri bangsa dan dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan semua kegiatan dan aktivitas manusia termasuk dalam bidang bidang sosial dan agama.
Termasuk Negara Indonesia memiliki ideologi yang kuat dan mengandung nilai-nilai positif yang disebut dengan pancasila. Pancasila adalah pilar ideologis Negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta "paca" berarti lima dan "la" berarti prinsip atau asas. Lima ideologi utama penyusun pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam pernyataan pancasila yang pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, prinsip ketuhanan yang disandarkan kepada Allah azza wajalla, maka dengan pengakuan tersebut bahwasannya tidak ada manusia dan kekuasan yang lebih kuat dan agung selain tuhan semesta alam Allah azza wajalla. Dengan demikian, relasi pancasila dan Agama Islam merupakan hal yang mendukung dan menuntun ke arah religi itu sendiri. Maka dari konsep pancasila tidak sama sekali bertentangan dengan Agama Islam. Sebaliknya, pancasila merupakan dukungan bagi agama.
Pengakuan Tuhan Yang Maha Esa tunggal tidak ada seorang pun bisa manandingi atau tandingan dengan Allah azza wajalla, pemberi rizki, tempat bersandar, dan pencipta semesta seluruh jagat raya. Kemanusisan yang adil dan beradab saling berkasih sayang, mencintai orang yang lebih muda dan menghormati orang yang lebih tua. Persantuan Indonesia tanpa melihat kulit hitam atau putih, suku dan adat-istiadat bersatu bergotong royong dalam terciptanya tatanan masyarakat yang damai dan sejahtera. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keputusan dalam musyawarah dalam mengambil keputusan yang baik dalam mashlahat bersama. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan hal harus terealisasikan bagi hak masyarakat tanpa ada yang terzhalimi dalam segi sandang, pangan dan pendidikan.
Banyak nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila antara lain nilai luhur dan nilai dasar yang bersifat religi yang dapat disesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman. Sangat baik untuk muslim penerapannya dalam kehidupan dan visi misinya tanpa mengabaikan pedoman yang asli bagi muslim untuk memegangnya yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat setelah (kalian bepergian teguh pada) keduanya, Kitabullah dan Sunnahku." (HR. At-Thabrani).
Pendidikan Agama Islam untuk mendalami lebih dalam mengenai bagaimana cara untuk mencintai, menghormati dan menghargai bangsa. Agar pancasila tidak dipandang sebelah mata dan tetap dihargai oleh seluruh masyarakat. Kerja sama dalam menjadikan karakter bangsa yang baik merupakan kewajiban seluruh masyarakat Indonesia. Karakter dan moral yang sesuai dengan pancasila dan Agama Islam secara perlahaan akan menjadikan Indonesia terciptanya kerukunan antara sesama muslim ataupun non-muslim yang mencintai tanah air mereka dengan sepenuh hati. Sehingga mampu membawa Indonesia menjadi negara yang diridhoi oleh Allah azza wajalla.
Wallahu a'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H