Klaten (08/09/2022) - Desa Nganjat merupakan daerah sentra ikan nila yang memiliki kolam yang sangat luas. sebagian besar masyarakat di desa Nganjat memiliki mata pencaharian sebagai petani ikan. Kolam budidaya ikan nila sebenarnya masih dapat dioptimalkan penggunaannya untuk menghasilkan pangan rumah tangga. Aquaponik merupakan salah satu inovasi pertanian yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kolam ikan nila.
Mahasiswa KKN Tim II Undip 2022 melaksanakan program monodisiplin berupa program pelatihan pembuatan aquaponik dengan sasaran adalah ibu - ibu PKK di Desa Nganjat.
Pelatihan pembuatan aquaponik merupakan program kerja dari Rezky Ayu Putri Amalia Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.
Aquaponik merupakan sistem sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik mutualisme. Pembuatan aquaponik dilakukan dengan bahan baku utama berupa bibit, pot, dan styrofoam/gabus. Rincian kegiatan pelatihan diawali dengan pemberian materi berupa pengenalan secara umum mengenai aquaponik.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktek pembuatan aquaponik dengan bahan berupa styrofoam, net pot, dan bibit. Mekanisme aquaponik yang digunakan dengan memasukan ikan pada kolam dan memasukan media tanam (berupa styrofoam) yang sudah dilengkapi dengan pot dan bibit. Sayuran tersebut dapat dipanen pada hari ke-35.
“Aquaponik menurut saya paling mudah diterapkan disini karena nggak perlu dipupuk tinggal didiamkan saja dan menunggu panen”’ ujar Bu Tri (36 tahun)
Pelatihan aquaponik kepada ibu - ibu PKK bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan masyarakat dan mengoptimalisasi kolam yang ada di Desa Nganjat. Keberhasilan program kerja pelatihan aquaponik ditunjukkan dengan tingginya antusiasme ibu - ibu PKK untuk mengikuti pelatihan.
Penulis : Rezky Ayu Putri Amalia, 23020319140084,Fakultas Peternakan dan Pertanian, KKN Tim II Undip
Editor : Dr. Ana Silviana, S.H., M.Hum.