Lihat ke Halaman Asli

Mengubah Perilaku Kurang Disiplin dengan Konseling Individu Pendekatan Realistis

Diperbarui: 24 Januari 2023   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Dari hasil AKPD sebanyak 31 dari 36 siswa atau sebanyak 86% memilih item no 12 dengan butir saya tidak tahu karakter siswa yang berdisiplin. Setelah dilakukan bimbingan klasikal di kelas X TAV nampaknya ada 1 orang siswa yang menunjukkan hasil rekap absen dan wawancara dengan walikelas mengalami permasalahan kurang memiliki karakter yang disiplin. Konseli sering terlambat masuk ke sekolah, sering meninggalkan jam pelajaran dan sering membolos. 

Konseli sering main hp hingga larut malam yang menyebabkan terlambat ke sekolah karena bangun kesiangan. Konseli juga sering meninggalkan jam pelajaran karena bersama kelompoknya kabur ke kantin untuk bermain hp. Dan yang terakhir konseli sering membolos karena berangkat terlalu siang dan takut di hukum akhirnya membolos sekolah

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan

Praktik ini penting untuk kami bagikan karena sikap  disiplin rendah dapat menggangu perkembangan belajar siswa sehingga dapat menimbulkan hambatan belajar. Konselor mencoba memberikan layanan konseling individu dengan pendekatan realitas agar mencapai identitas keberhasilan dengan cara individu mampu memikul tanggung jawab, yaitu kemampuan untuk mencapai kepuasan terhadap kebutuhan dasarnya. Dalam pemberian layanan kami menggunakan tahapan WDEP

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda

Dalam praktik ini saya berperan aktif sebagai konselor yang memberikan layanan konseling individu dengan pendekatan realitas kepada konseli berdasarkan pada gejala-gejala yang muncul yang menjadi acuan dalam melakukan praktik baik. Dalam proses praktik baik ini kami bertanggungjawab untuk memberikan layanan konseling individu yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan dari konseli terutama.

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Selama proses pelaksanaan praktik baik yang menjadi tantangan kami ialah pada proses perencanaan, kami harus menyiapkan konseli agar mau dikonseling dan di rekam melalui video. Kurangnya fasilitas pendukung seperti ruangan untuk melakukan konseling menyebabkan guru BK mencari ruangan seadanya agar proses konseling tetap berjalan.

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut. 

langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline