Lihat ke Halaman Asli

Dahsyatnya Efek Media

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tentu kita masih ingat dengan berita dari Briptu Norman tentang video lipsing Indianya. Seantero Indonesia seolah-olah terhipnotis dengan sosok dari Briptu Norman. Saat ini sepertinya berita tentang Briptu Norman telah menghilang dari berita. Dan dengan cepat tergantikan dengan berita dari pernikahan dari Kerajaan Inggris. Hampir sebagian besar media memberitakan tentang pernikahan akbar tersebut. Pertanyaannya apakah efek yang sebenarnya ingin ditimbulkan dari adanya berita tersebut ???

Melihat kondisi dari rakyat Indonesia yang masih memprihatinkan seperti masih besarnya jumlah kemiskinan, tingginya tingkat pengangguran, belum terjamahnya pendidikan secara merata, dan masih banyak lagi kondisi memprihatinkan dari rakyat Indonesia, apakah yang terjadi dengan persepsi dari rakyat Indonesia yang tengah berjuang melawan kesengsaraanya melihat sebuah kemewahan besar di luar sana ???

Sebenarnya banyak efek yang dapat di timbulkan dari adanya efek media. Seperti dengan media seorang bisa menjadi semakin tenar dan terkenal dan juga media dapat membuat seseorang menjadi sebaliknya. Namun, yang ditakutkan dari ekspose yang luar biasa dari media tentang pernikahan mewah di luar sana adalah adanya perasaan kecemburuan dari rakyat Indonesia yang tengah sengsara dengan kehidupannya.

Coba saja dech semua media mengekspose satu warga miskin yang ada di Indonesia dan membuat berita tersebut dengan HOT NEWS di seluruh Indonesia. Mungkin yang terjadi adalah seluruh warga Indonesia akan berbondong-bondong membantu, berempati, dan bersimpati terhadap warga miskin tersebut. Sebaiknya memang media saat ini harus benar-benar mengeskpose tentang kondisi nyata dari Bangsanya. Biar wakil rakyat kita terbuka mata hatinya melihat kondisi nyata rakyatnya. Jangankah wakil rakyat, warga Indonesia saja semakin hari semakin tinggi sikap Individualnya, dan semakin menghilang sikap gotong royong sebagai budaya bangsa.

Ya semua kembali kepada idealisme sebuah media. Kita disini membutuhkan adanya media sebagai perwakilan suara dari rakyat Indonesia untuk di suarakan kepada bapak-bapak wakil rakyat yang ada di sana. Yang penting dari sebuah media adalah sikap amanahnya untuk menginformasikan berita dengan apa adanya, tidak dilebihkan dan tidak dikurangi sehingga transparansi informasi dapat terjaga.

Dengar-dengar sebentar lagi di Indonesia, akan ada pernikahan dua "Kerajaan". Saya mau lihat ah bagaimana media mengekspose tentang pernikahan dua "Kerajaan" tersebut.

Salam Pernikahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline