Sumber : PantangDiet dot com
Pentingnya Protein
Manusia membutuhkan nutrisi dari makanan untuk hidup. Ada dua jenis nutrisi yaitu yang makro dan yang mikro.
Makronutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak ukurannya gram seperti:
protein,
lemak, dan
karbohidrat.
Mikronutrisi adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (miligram) berupa vitamin dan mineral yang banyak di dalam makanan segar dan alami seperti daging, organ, ayam, ikan, telur dan sebagian kecil ada di dalam sayur dan buah.
Sayangnya mikronutrisi yang ada di dalam sayur dan buah sangat sedikit jika dibandingkan dengan daging misalnya. Pada sayur tidak semua bisa diserap tubuh karena adanya serat. Serat tidak dibutuhkan tubuh, akan dibuang lagi malah bisa mengiritasi dinding usus yang halus. Banyak sayuran juga mengandung zat-zat kimia seperti toksin, asam oksalat, asam salisilat, sisa pestisida, dsb.
Dalam buah selain bervitamin juga mengandung gula (fruktosa) yang cukup tinggi bisa over konsumsi karena tidak mudah bikin kenyang. Pada akar tumbuh-tumbuhan yang mengandung pati seperti umbi-umbian yang berkarbohidrat tinggi, misalnya kentang, singkong, ubi, ketela, dan sebagainya harus diproses dahulu seperti direndam serta dimasak untuk mengurangi alkaloid atau racunnya seperti sianida, linamarin, tripsin inhibitor dan lainnya.
Di biji-bijian seperti gandum bisa mengandung anti-nutrisi seperti lectin, gluten, phytate, dll. Sumber: Wheat Belly by Dr. Davis & Grain Brain by Dr. Perlmutter. Selain itu tubuh membutuhkan air, tapi sekarang banyak minuman yang mengaku sebagai minuman sehat tapi mengandung banyak gula hingga sepuluh hingga belasan sendok makan dalam satu sajian. Yang paling parah adalah makanan buatan pabrik seperti beraneka snack, selain kurang mikronutrisi juga sangat rendah nutrisi makro yang terpenting yaitu: protein.
Mengapa protein paling penting? Karena, manusia tidak bisa memproduksi protein sendiri di dalam tubuhnya harus mengambilnya dari makanan.
Khususnya 9 jenis asam amino esensial (protein: leucine, lysine, methionine, histidine, isoleuicine, tryptophan, valine, threonine, phenylalanine) yang banyak pada sumber hewani dan ada yang tidak ditemukan pada sumber nabati.
Protein penting untuk regenarasi sel-sel di seluruh tubuh. Manusia sangat membutuhkan protein untuk perbaikan dan pertumbuhan, membuat hormon serta enzim, membangun otot, tulang, kulit, darah, dan semua komponen di dalam tubuh. Tubuh tidak bisa menyimpan protein maka sangat penting untuk mengkonsumsi protein yang cukup. Lemak juga adalah nutrisi makro yang sangat dibutuhkan untuk bahan bakar tenaga beraktivitas sehari-hari.
Kita bisa mendapatkan lemak esensial dari makanan (khususnya hewani) dan juga bisa mengambil kebutuhan energi dari lemak tubuh sendiri. Lemak bisa disimpan di dalam tubuh sama seperti karbohidrat. Namun, makan lemak tidak akan membuat seseorang gemuk. Kalau makan karbohidrat kebanyakan bisa membuat KTA kelebihan berat badan. Karbohidrat yang kita makan akan menjadi gula dan disimpan sebagian kecil di otot serta liver untuk menjaga gula darah supaya stabil serta untuk memenuhi kebutuhan glukosa pada beberapa sel tubuh.
Tapi, kelebihan karbohidrat (sebagian besar) disimpan dalam bentuk lemak oleh tubuh. Apalagi jika kadar insulin sudah hiper, hampir seluruh makanan berkarbohidrat dijadikan lemak tubuh. Karbohidrat tidak ada yang esensial, tubuh bisa membuatnya dari protein (glukoneogenesis) dan metabolisme lemak (pemisahan gliserol dari trigliserida). Jadi, manusia sangat membutuhkan protein dari makanan khususnya dari sumber hewani.
Sumber protein nabati bisa dianggap asing oleh tubuh dan menimbulkan reaksi sistem imun seperti alergi, misalnya pada kacang-kacangan. Lemak juga butuh sebagai energi berupa free fatty acids dari sumber lemak jenuh dari makanan dan juga lemak dalam tubuh.
Tapi tidak semendesak kebutuhan protein karena manusia biasanya menyimpan banyak cadangan lemak di tubuh sendiri. Yang penting lemaknya cukup mengandung omega 3 jangan ketinggian omega 6 seperti pada lemak trans atau minyak yang dihidrogenasi yang menimbulkan inflamasi atau peradangan.