Lihat ke Halaman Asli

Teknik Visualisasi untuk Motivasi Belajar

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

(100motivasi.wordpress.com)

Kehidupan kita yang sejati dimulai ketika kita bermimpi dengan sadar. Henry David Thoreau

Visualisasi adalah teknik yang sangat dahsyat namun cukup sederhana untuk dilakukan oleh semua orang. Visualisasi biasanya dilakukan dengan menggunakan imajinasi. Cara melakukan visualisasi adalah dengan membayangkan diri kita sedang melakukan aktivitas yang ingin kita lakukan secara optimal. Misalnya ketika kita menjadi lebih baik lagi dalam pekerjaan kita, memberikan presentasi, melatih musik, tarian atau dalam bidang olahraga, dan sebagainya.

Saat melatih diri dalam pikiran atau visualisasi, kita membayangkan kinerja kita berjalan sempurna. Kita lihat dan rasakan bahkan berpura-pura mendengarkan semua sensasi yang ada saat sedang membayangkan tindakan-tindakan yang ingin kita sempurnakan. Banyak atlit-atlit unggulan melakukan teknik visualisasi sebelum pertandingan. Teknik visualisasi digunakan untuk mememotivasi kepercayaan diri, kesiapan mental untuk bersaing, dan belajar demi peningkatan keahlian.

Sejumlah riset terhadap otak manusia mendukung bahwa pembelajaran dapat terjadi lebih maksimal dengan teknik visualisasi.

Imajinasi dalam teknik visualisasi bisa menjadi sangat efektif untuk pembelajaran karena banyak bagian di otak yang aktif dan memperkuat jalinan-jalinan saraf yang berhubungan dengan kegiatan yang sedang dibayangkan.

Imajinasi yang dibayangkan dalam teknik visualisasi sebaiknya mendetail dan lengkap bukan hanya secara indera visual. Bayangkan seakan-akan kita sedang melakukan aktivitas yang ingin kita latih secara mental itu secara teperinci; lihat gambarannya dalam mata kepala pikiran kita, rasakan sensasinya di kulit dan otot yang digerakkan, serta coba dengar suara-suara atau bunyi yang berpeluang terdengar. Kalau perlu cium juga aroma yang bisa muncil. Intinya, lakukan teknik visualisasi senyata mungkin.

Di saat seseorang sedang melakukan teknik visualisasi dengan senyata mungkin, sinyal-sinyal saraf yang aktif akan sama dengan ketika orang tersebut benar-benar melakukan aktivitas yang divisualisasikan. Respons otak akan menyamakan bayangan dengan kenyataan. Neuron-neuron yang terkait dalam proses visualisasi akan menguatkan koneksi sinapsis (Hebbian Synapses) serta memori prosedural yang diperlukan dalam melakukan aktivitas yang sedang dilatih.

Penjelasan Ilmiah Teknik Visualisasi

Otak kita mampu memodifikasi susunan sarafnya yang disebut neuro-plasticity dengan memfokuskan sumberdaya yang ada dan mengembangkan materi abu-abu di korteks. Sehingga, stimulasi yang ditimbulkan dari proses visualisasi akan membuat otak kita menjadi lebih jago dalam melakukan aktivitas yang dipelajari.

Aktivitas yang dilatih berulang-ulang akan meningkatkan level keahlian kita dalam melakukannya. Dan teknik visualisasi bisa menjadi perangkat tambahan yang akan melejitkan keahlian tersebut. Imajinasi yang dilakukan berulang-ulang juga memiliki pengaruh yang sama. Kemampuan otak dalam meningkatkan level keahlian seseorang lewat repetisi disebut juga dengan istilah; memori prosedural.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline