Lihat ke Halaman Asli

Afirmasi: Teknik Berpikir Positif

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(100motivasi.wordpress.com)

Waktu bangun pagi, sadari betapa beruntungnya Anda untuk bisa hidup, berpikir, menikmati hari, dan mencintai. -Marcus Aurelius


Berpikir positif membawa anugerah yang luar biasa. Kesehatan, karir, keuangan, relasi, dan hubungan akan semakin meningkat. Penelitian dalam psikologi positif telah membuktikan bahwa orang yang optimis cenderung lebih panjang umur dan tahan terhadap tekanan untuk sukses kemudian.

Beberapa riset telah dilakukan oleh Dr. Martin Seligman dan para koleganya memaparkan kekuatan dari paradigma personal terhadap keberuntungan serta sistem imun pribadi.

Contohnya seperti pada studi jurnal biarawati yang terisolasi, menunjukkan bahwa mereka yang lebih positif dan jarang mengeluh memiliki kesehatan yang lebih baik dan usia yang lebih panjang.

Dalam bukunya: kecerdasan emosi dan sosial, Daniel Goleman mengungkapkan betapa kesuksesan seseorang bisa sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosionalnya.

Semakin positif sikap dan perilakunya yang berdasarkan perasaan serta pemikiran di dalam diri seseorang, semakin tinggi kemungkinannya untuk berhasil dalam segala upayanya.

Dr. Deepak Chopra, seorang pakar kesehatan holistik mengungkapkan bahwa dalam sehari; seseorang bisa berbicara kepada dirinya sebanyak 60000-80000 kali dan kebanyakan tidak disadari. Malah, sebagian besar isinya bersifat negatif, diulang-ulang dari hari-hari yang sebelumnya dan lalu menjatuhkan kepercayaan diri, menggerogoti potensi kesuksesan.

Dan akhirnya, tanpa disadari pula mood selama sehari itu menjadi negatif juga. Perasaan semakin terpuruk, dan membuat diri bersikap buruk tanpa semangat.

Perilaku yang sangat tidak mendukung kesuksesan dan kesehatan ini bisa menyeret ke bidang kehidupan yang lain seperti hubungan pribadi dengan keluarga atau relasi, karir, dan seterusnya.

Semuanya berasal dari

self-talk atau inner-dialogue yang negatif sama pesimistis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline