Lihat ke Halaman Asli

Satu Cara Manajer Memotivasi Karyawan

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(100motivasi.wordpress.com)

ang manajer memang tidak bisa memberikan uang perusahaan sesuka hatinya kepada
karyawan sebagai sebuah motivasi.
Tapi seorang manajer bisa memberikan insentif sederhana untuk memotivasi karyawan sesuai
batas kewenangannya.

Sebenarnya, untuk memotivasi karyawan tidak dibutuhkan insentif yang terlalu besar. Insentif
besar malah bisa menjadi kontra-produktif.

Contohnya: dalam suatu perusahaan, sebuah ide yang bisa berkontribusi atau menambah efisiensi
diberikan insentif dalam jumlah yang banyak.

Maka yang terjadi selanjutnya; sedikit sekali ide-ide yang muncul karena karyawan akan menjadi
sangat perhitungan mengingat insentif yang dipertaruhkan besar.
Pikirannya menjadi tidak kreatif karena tersumbat ketakutan atau obsesi dari insentif yang besar.

Persaingan yang muncul di antara karyawan juga menjadi keras, saling menjegal dan menjadi
persaingan yang tidak sehat.

Insentif yang besar akan mensyaratkan ide yang berdampak besar juga. Perusahaan tidak akan
perduli pada ide-ide kecil. Padahal dari ide-ide yang kecil, bisa diolah bersama dan dikembangkan
menjadi suatu gagasan yang hebat.
Sedangkan pada perusahaan lain yang menerapkan pemberian insentif yang kecil, sederhana, atau
murah bahkan; akan memancing banyak ide-ide baru. Ide- ide besar atau kecil, bermunculan.

Meskipun banyak ide yang muncul yang tidak terlalu praktis pada awalnya, cepat atau lambat,
beberapa ide tersebut akan berkembang menjadi ide-ide yang brilian.

Insentif kecil tidak akan memacu respon emosional yang bisa menyumbat kreativitas. Semua
karyawan akan saling bersaing dengan sehat bahkan bisa saling membantu mengembangkan ide-
ide dari rekan-rekannya yang lain.
Insentif yang kecil juga akan memicu reaksi psikologis dalam diri seorang karyawan. Ia akan
berpikir bahwa ia melakukannya bukan karena insentif, oleh karena kecilnya insentif tersebut, ia
akan menjustifikasi bahwa tindakannya itu muncul dari dalam dirinya sendiri.

Motivasi dari hati akan jauh lebih kuat daripada insentif apapun.
Jadi, para manajer harus kreatif dan memberikan insentif yang sesuai kemampuannya. Insentif
bisa saja hanyalah sebuah piagam atau pena yang cantik. Tapi dampak dari penghargaan yang
kecil ini tidaklah kecil.

Karyawan akan merasa diakui dan pekerjaannya menjadi sedikit menarik dan cukup menantang.
Inilah yang terpenting dari aspek intrinsik sebuah pekerjaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline