Menjelang lebaran sebagian warga kota akan mudik ke kampung halaman, dan sebagian lagi memilih untuk menghabiskan waktu liburnya bersilaturahmi ke rumah teman, keluarga, atau kolega kerjanya di dalam kkota (tidak liburan ke luar kota). Ketika rumah ditinggalkan, biasanya tindak kriminal pencurian akan banyak merebak. Entah, hal tersebut karena faktor motivasi ekonomi ataukah murni kejahatan lainnya sebagai pemicunya.
Sekali lagi, memasuki libur panjang untuk warga yang berpergian jauh sebaiknya mengamankan semua barang-barang berharga miliknya. Disadari atau tidak kriminalitas mengincar kita semua. Karenanya kerjasama antar warga sangatlah dibutuhkan di dalam hal pengamanan rumah-rumah warga. Di bagian tulisan ini saya rasanya ingin kita semua berbagi masalah pengamanan lingkungan tempat tinggal kita, dan menjadi pertanyaan dasarnya adalah siapa sebenarnya yang bertanggungjawab dalam hal ini? Tidak perlulah kita saling tunjuk, kita uraikan dulu siapa sih pamong warga yang sifatnya sebagai pelindung masyarakat; di tingkat kecamatan ada yaitu Polresta yang biasanya berkantor di dekat kantor kecamatan, memasuki ranah kelurahan ada Pak Lurah dan staf, dan di tingkat RT ada perangkatnya ketua RT beserta tokoh masyarakat dan juga bahu membahu bersama warga.
Bentuk penjagaan kemanan di tingkat RT, biasanya menerapkan SISKAMLING (Sitem Keamanan Lingkungan). Warga dengan suka rela bergadang satu malam suntuk secara bergiliran dan bergotong royong menjaga rumahnya dan juga rumah tetangganya. Di dalam implementasinya sistem ronda malam yang dipakai selama ini dengan membuat daftar petugas setiap malamnya. Bagi seorang warga yang mendapatkan jatah jaga, harus menaati kesepakatan atau menggantikannya dengan orang lain. Biasanya sistem SISKAMLING dengan ronda ini sangatlah efektif untuk menjaga Kamtibmas di tingkat RT.
Peran serta fasilitas pengamananpun sangatlah perlu diperhitungkan. Sebut saja CCTV (closed circuit television) di rumah-rumah warga dapat membantu tracking kalau terjadinya tindak kriminal, dan bahkan dapat mengidentifikasi tindak kejahatan kalau dilengkapi dengan sistem kontrol layar kemananan di Pos Jaga. Sehingga CCTV di areal umum, jalan, masjid ataupun pertokoan di kampung dapatlah membantu menjaga kemananan lingkungan.
One gate system, biasanya diset up untuk mengontrol arus keluar masuk ke suatu area perumahan. Memang ini biayanya tidak murah, tapi kesepakatan warga bisa saja akan mewujudkan paling tidak pintu gerbang masuk suatu gang atau komplek perumahan, sehingga mudah diketahui siapa saja masuk ke suatu area yang tertututp. Menurut saya, one gate sistem dapat menimimalisir terjadinya tindak kejahatan karena si penjahat akan melewati check point yaitu pintu gerbang yang biasanya dijaga oleh satpam warga.
Yang terpenting menjaga keamanan lingkungan adalah kerjasama antar warga, dalam hal ini adanya komunikasi dengan tetangga sangat diperlukan. Seringkali kita temui warga perumahan kompleks elite tidak saling kenal dengan tetangga sebelah rumahnya, akibatnya adalah saat terjadi musibah perampokan atau pencurian tetangganya tidak tau atau tidak mau tahu. Hal tersebut sangatlah merugikan di dalam pengamanan asset pribadi karena pengamanan integratif dapat mencegah terjadinya tindak kriminal. Sehingga perlulah bagi kita di masyarakat membaur dan berbicara dengan tetangga kita pada saat akan meninggalkan rumah dengan waktu yang salam seperti libur lebaran sekarang ini.
Menyiapkan nomor-nomor penting untuk emergency di rumah. Ini adalah bentuk antisipasi kalau terjadi kriminalitas di lingkungan masyarakat. Kalau seandainya terjadi kebakaran, maka yang pertama dihubungi adalah Tim Pemadam Kebakaran. Kalaupun ada korban jiwa di musibah perampokan, maka kiita membutuhkan nomor telepon rumah sakit. Begitulah kita seharus menyiapkan nomor-nomor penting di rumah dan kita harus membagikannya kepada tetangga agar sama-sama peduli kemananan lingkungan sekitar rumah kita.
Akhirnya pengamanan lingkungan adalah bentuk kerjasama antar warga dengan aparat pemerintah di tingkat RT hingga kecamatan dan dibantu oleh Kepolisian. Selain daripada itu juga perlu adakan sistem kontrol keamanan berupa CCTV dan closed gate system yang akan mengawasi pergerakan yang mencurigakan bahkan bisa dijadikan bukti kalau terjadi kriminalitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H