Lihat ke Halaman Asli

Reza Muhammad Iqbal

Salah satu pendidik di SMPN 2 Padalarang, Jabar.

Cinta di Ujung Tanduk

Diperbarui: 3 Februari 2022   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Jam menusuk pergelangan tangan tanpa ampun, detak nya bergumam dalam kepala, menafsirkan makna kehidupan. Aku sadar betul bahwasannya detiknya semakin mengikis, semakin mencoba melepaskan tautannya dan debu pun bertebaran di sana. Menandakan tak ada satupun yang akan tinggal, ya.. 

Tak ada, hanya asa saja yang lewat bertegur sapa, walau sering kan tak dihiraukan. "Aku sudah bisa berdiri tegak" katanya sambil mengerutkan dahi. Baiklah ku akui kau memang hebat, hanya saja kau lupa sedang siapa kau berbicara. "Pelan-pelan saja" katanya. "Aku tahu kau sangat takut ketinggian, bukan?" jawabku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline