Lihat ke Halaman Asli

Reza Takririyah

writing, reading novel, and blue is my favorite colour

6 Perbedaan Media Analog dan Digital

Diperbarui: 14 September 2020   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://wallpaperaccess.com/social-media

Seiring berkembangnya zaman teknologi juga semakin berkembang, hal ini tentunya mempengaruhi segala aspek kehidupan termasuk perkembangan media. Dahulu media masih berbasis analog, kini media telah hadir dalam bentuk digital yang lebih canggih dan praktis.

Namun apakah media digital dianggap lebih unggul dari pada media analog? Kira-kira apa saja perbedaan antara kedua media tersebut? mari simak ulasan berikut ini !

Dalam media digital, pembaca tidak hanya membaca konten online tetapi juga dapat berinteraksi dengan memberikan komentar. Berbeda dengan media cetak, media digital tidak bersifat statis dan satu arah, melainkan dua arah dan menghasikan hubungan timbal balik. Contoh lain dari bentuk interaksi digital ialah hypertext  yang memungkinkan pembaca terhubung ke situs lain jika mengkliknya.

Meskipun penulisan digital dilakukan melalui media komputer, tetapi tetap harus disajikan dengan jelas, ringkas, lengkap, dan benar. Siapapun yang memiliki komputer dan koneksi internet dapat melakukan penulisan digital, sehingga saat ini banyak konten yang bertebaran tetapi belum tentu isinya dapat dipertanggungjawabkan.

Perbedaan Media Analog dan Media digital

Menurut Carrol (2010), perbedaan media analog dan media digital adalah : 

1. Kedekatan : tidak hanya menyangkut kedekatan secara geografis tetapi afiliasi, profesi, dan minat audience. Media digital mampu menyajikan multimedia yang dilengkapi dengan foto, video, audio, game, dan grafik. Sedangkan pada media analog dominan menyajikan  teks dan kurang dari segi visual. 

2. Kredibilitas : Kredibilitas seorang penulis digital dapat ditilik melalui cara dia mengkomunikasikan pesan, memfilter pesan, dan sebagai penerjemah. Kredibilitas di media digital cenderung menjadi masalah karena siapa saja bisa menjadi penulis. Berbeda dengan media analog yang terbatas oleh orang-orang tertentu dan biasanya dinaungi oleh sebuah organisasi, misalnya institusi media.

3. Bias : Tulisan digital bisa saja menjadi bias karena bercampur dengan opini dan perspektif penulis. Sehingga tulisan yang dihasilkan tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai acuan, hal ini merujuk pada aspek kredibilitas.

4. Identifikasi : dalam tulisan digital perlu adanya identifikasi pembaca/ audience agar tulisan yang dihasilkan dapat memperoleh kepercayaan (trust). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline