Di era digital seperti saat ini, semua orang dapat berperan sebagai pembaca, penulis, maupun penerbit. Hal tersebut bisa terjadi sebab adanya internet, yang mana internet memungkinkan semua orang untuk mempublikasi tulisannya secara online, instan, dan dapat dibaca oleh semua orang di seluruh dunia.
Menulis digital bisa dilakukan di mana saja termasuk di media online seperti blog, website, atau pun platfrom media sosial. Akan tetapi, dalam penulisan digital juga terdapat tantangan yaitu bagaimana cara agar tulisan kamu menarik perhatian dan dibaca oleh audience.
Meskipun saat ini video web, audio, dan animasi memiliki peran dalam penulisan digital. Tetapi, teks masih tetap memainkan peran utama di sebagian besar situs web, yang mana aktivitas utama sebagian besar pengguna masih membaca.
Oleh karena itu, agar tulisan Anda dilirik oleh audience, Anda perlu memahami prinsip-prinsip penulisan digital dengan baik, yang meliputi elemen grafis, multimedia, hipertekstual, dan interaktivitas (Carroll, 2010).
Prinsip-Prinsip Penulisan Digital
Dalam buku Writing for Digital Media, Carroll memaparkan prinsip-prinsip penulisan digital yang baik, diantaranya :
1. Be Brief. Buatlah tulisan yang jelas dan ringkas sebab pembaca online atau pembaca digital biasanya mereka yang tidak memiliki banyak waktu, mereka cenderung ingin mendapatkan inti tulisan secara cepat.
2. Be Precise. Gunakan kata yang tepat sesuai dengan maksud tulisan. Jangan menggunakan kata yang ambigu dan kurang jelas, karena hal tersebut dapat menyebabkan pembaca kebingungan.
3. Be Active. Gunakan kalimat aktif agar tulisan kamu terlihat hidup. Meskipun kalimat pasif ada kalanya cocok digunakan, tetapi utamakan menggunakan kalimat aktif dalam menulis digital. Kalimat aktif biasanya diawali dengan awalan me- /per-.
4. Be Imaginatif. Gunakan kalimat yang menarik dalam tulisan, jangan menulis dengan bahasa yang terlalu kaku dan diksi yang membosankan. Sesekali menggunakan kalimat metafora diperbolehkan agar menarik minat pembaca.