Hallo teman semuanya, kembali lagi bersama saya Muchamad Reza Supriyono, seorang Mahasiswa Aktif dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan saya juga merupakan seorang Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud Tahun 2019. Dikesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai salah satu dari perjalanan saya dan sayakan bercerita sedikit mengenai keindahan Kabupaten Soppeng yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan, di karenakan memiliki keindahan yang dapat memanjakan mata dan sekaligus kita dapat melihat keunikan yang dimiliki daerah ini yaitu ada banyak kelelawar yang tinggal ditengah kabupaten Soppeng ini.
Oke, sebenarnya perjalanan kali ini dimulai dikarenakan adanya ajakan dari dua dosen saya yang akan melakukan kunjungan ke kabupaten Soppeng ini, lebih tepatnya ke sebuah desa di Kabupaten Soppeng yang bernama desa Mattabulu, dan saya diajak oleh mereka untuk membantu dan berpartisipasi dalam acara ini sebagai asisten mereka dan sayapun setuju, lalu akhirnya kami pun memutuskan untuk berangkat bersama, kurang lebih sekitar 2 jam perjalan hingga kami sampai, mulai dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta ke Bandara Sultan Hasanudin Makassar. setelah kami sampai, kami langsung pergi lagi menunju kabupaten Soppeng yang jarakanya adalah sekitar 150 km atau sama dengan 5 jam perjalanan apabila menggunakan mobil kesana.
Perjalanan panjang yang kami lalui dari Bandara Sultan Hasanudin hingga ke Kabupaten Soppeng ditemani dengan keindahan alam serta udara sejuk yang membuat kami sangatlah menikmati perjalan, mulai dari masuk jalan perkotaan, perdesaaan yang memiliki pemandangan alam berupa tebing tinggi, dan juga jalan masuk ditengah daerah hutan camba kami lewati, hingga akhirnya kamipun telah sampai kedaerah kabupaten soppeng tempat dimana kami akan memulai kegiatan kami nantinya. Demi melepas rasa lelah yang telah kami jalani sebelumnya dengan perjalan panjang dari Jakarta sampai ke Soppeng kami akhirnya memutuskan untuk beristirahat di buah hotel di Soppeng, bernama Hotel Ada, bagi kalian yang ingin pergi berwisata ke daerah Kabupaten Soppeng yang merekomendasikan kalian misalkan kalian ingen mencari tempat beristirahat hotel Ada ini menjada salah tempat penginapan yang bisa saya rekomendasikan, selain harganya yang bisa dibilang terjangkau akan tetapi suasana yang diberikan seperti berada dirumah keluarga yang besar dan pastinya lumayan bersih.
Setelah melepas lelah dengan berisitirahat, akhirnya masuk ke inti cerita yang saya ingin ceritakan, dimana ketika disore hari kami berniat untuk berjalan-jalan ke sekitar daerah kabupaten Soppeng untuk melihat-lihat suasana disana sekaligus untuk mencari kuliner yang ada disana, namun akhirnya kami terhenti disebuah tempat dimana kami melihat langit sore yang begitu indah dan diramaikan oleh kelelawar yang berterbangan dilangit- langit kota, dan yang membuat saya terkejut adalah posisi kelelawar ini berada dan tinggal ditengah kota tepatnya berada dipohon asam yang ada di tengah kota Soppeng tersebut jumlahnny sekitar ratusan atau mungkin ribuan kelelawar tinggal dipohon tersebut hingga memenuhi setiap pohon asam yang ada disana akan tetapi uniknya kelelawar tersebut tetap tinggal dengan tenang dan tidak mengganggu kehidupan warga sekitar.
Terdapat sebuah cerita yang saya dapatkan mengenai kelelawar yang berada dan tinggal dipohon tersebut, menurut teman kampus saya yang kebetulan orang tuanya merupakan masyarakat asli dari Kabupaten Soppeng ini, " Kelelawar ini sebenarnya sudah ada semenjak Raja Pertama Soppeng berada, kelelawar ini katanya telah melakukan perjanjian kepada Raja Soppeng untuk tidak mengganggu masyarakat dan tidak mengambil buah-buahan yang dimiliki masyarakat setempat, selain itu, kelelawar ini boleh berada / tinggal ditengah kota namun hanya boleh ada disekitaran pohon asam dan juga sang Raja meminta kepada kelelawar tersebut apabila akan terjadi sebuah bencana atau sesuatu yang tidak diinginkan, kelelawar itu diminta oleh Raja untuk memberikan sebuah tanda sebelum kejadian itu terjadi seperti misalnya jika kelelawar yang berada di tengah kota itu menghilang selama 1x24 jam atau sehari penuh tidak kembali, maka para masyarakat setempat harus mempersiapkan diri untuk menyelamatkan diri dari bencana misalnya", dan terdapat juga sebuah mitos yang saya dengar, bahwa para pendatang atau wisatawan yang datang berkunjung dan terkena kotoran kelelawar tersebut akan mendapatkan jodoh orang dari Soppeng itu sendiri, dan menurut cerita tersebut ternyata benar terjadi, salah satunya adalah orang tua dari teman saya yang akhirnya mendapatkan jodoh dari orang Soppeng tersebut.
Sampai saat ini cerita perjanjian tersebut masih terjaga sampai sekarang dan juga kelelawar yang ada masih banyak menghiasi langit kota ini, dan kota ini sering sekali mendapatkan julukan " Kota Kelelawar ". Hingga sampai sekarang. tempat ini menjadi salah satu daya tarik wisata dan juga memiliki banyak pengunjung atau wisatawan yang datang untuk melihat kelelawar tersebut dan mungkin ingin mencoba mitos tersebut wkwkwk.
Sekian untuk cerita saya, sampai sini dulu ya, terimakasih :)))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H