RUWAHAN sudah begitu melekat dikalangan masyarakat yang tinggal di Sumatera Selatan, khususnya kota Palembang. Sepekan atau dua pekan menjelang puasa, biasa tradisi ini sering dilakukan oleh umat muslim sebagai salah satu ajang bersih diri melalui,pengajian, doa dan sedekah. Semakin mendekat ke hari pertama bulan Ramadhan, acara Ruwahan semakin banyak dilakukan oleh warga sehingga kadangkala membuat repot pengurus Rukun Tetangga (RT) menyusun jadwal.
Bagi warga yang tinggal di Komplek Griya Palem Kencana RT 99, Talang Kelapa, kota Palembang, tradisi ruwahan masih juga dijalankan oleh sebagian warganya. Tradisi lain selain itu, warga bergotongroyong membersihkan masjid Nurul Jannah yang berada persis di tengah pemukiman. Tujuannya tidak lain untuk menjadikan ibadah Taraweh dan kegiatan keagamaan lainnya lebih nyaman dilakukan. Agenda bersih-bersih sengaja ditradisikan untuk juga menambah keakraban antar penghuni.
Hal itulah tampak pada Minggu pagi, 14 Mei 2017. Puluhan warga penghuni yang berasal dari berbagai latar belakang profesi dan ekonomi memenuhi halaman sekitar masjid. Ada diantarnya yang mebersihkan rumput dengan mesin maupun dengan arit. Sementara bapak-bapak lainnya membersihkan lantai dan juga parit yang mengelilingi bangunan masjid yang didirikan secara swadaya murni itu. Sedangkan ibu-ibu, menyiapkan makanan dan minuman ringan yang disajikan dihalaman masjid yang dibangun sekitar 2 tahun silam tersebut. Alhasil, kini Nurul Jannah semakin indah dan bersih.
Ketua RT 99 Mohamad Paisal turun menjadi komandan dalam operasi semut itu. Iapun berharap tradisi ini bisa dilanjutkan secara berkala minimal sebulan sekali jangan hanya menjelang bulan puasa. Menurutnya menjaga lingkungan tetap bersih merupakan semangat yang harus terus dipupuk diantara warga. Kegiatan menjelang datangnya bulan ramadhan hanya sebagai pemicu untuk merutinkan agenda menuju kota Palembang bersih dan hijau. “Kalau bersih seperti ini kita ke masjidnya jadi lebih enak,” kata Paisal.
Sementara itu menyangkut Ruwahan, saat ini sudah ada beberapa warga yang akan menyelenggarakan nya. Ruwahan biasanya berlangsung setelah shalat ashar, magrib atau isa. Sebelumnya, penyelenggara hajatan biasanya mengawalinya dengan ziara kubur terhadap leluhur yang telah mendahului. Selanjutnya pada puncak acara tuan rumah dan tamu membacakan sura yasin dan doa bersama. Kemudian diakhir acara sebelum hadirin pulang, ahli rumah menyuguhkan makanan dan minuman yang disesuaikan dengan kemapuan. (pharliza@gmail.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H