Lihat ke Halaman Asli

Perpeloncoan dalam Sistem Pendidikan

Diperbarui: 24 Agustus 2015   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perpeloncoan  Dalam Sistem Pendidikan

 

Definisi secara garis besar Perpeloncoan adalah praktik ritual dan aktivitas lain yang melibatkan pelecehan, penyiksaan, atau penghinaan saat proses penyambutan seseorang ke dalam suatu kelompok. Perpeloncoan telah dijumpai di berbagai jenis kelompok sosial, termasuk geng, tim olahraga, sekolah, satuan militer, dan kelompok persaudaraan. Di Amerika Serikat dan Kanada, perpeloncoan sering dikaitkan dengan organisasi Yunani (fraternity dan sorority di perguruan tinggi). Perpeloncoan sudah dilarang oleh hukum di beberapa negara dan biasanya mencakup penyiksaan fisik (tergolong kekerasan) atau penyiksaan psikologis. Perpeloncoan pada tingkat ekstrem melibatkan penelanjangan tubuh atau pelecehan seksual.

Aktivitas Perpeloncoan dalam system pendidikan sering kali kita temukan di sekolah menengah keatas hingga perguruan tinggi. Aktivitasnya biasanya terjadi pada penerimaan mahasiswa baru ataupun siswa baru pada suatu universitas/sekolah. Dengan cara apapun para mahasiswa senior “mengahalalkan” sebuah cara untuk melakukan Perpeloncoan tersebut. Dengan kata lain tindakan tersebut dalam bahasa global yaitu “bullying” terhadap mahasiswa baru/siswa pada suatu universitas/sekolah karena tindakan tersebut “dilegalkan” oleh panitia ospek, dengan “caranya” mahasiswa baru merasakan dampak dari segi mental maupun fisik dalam tindakan perpeloncoan tersebut. Dalam tindakan ini sungguh ironis , yang katanya sudah “MERDEKA” namun masih menggunakan Metode ZAMAN BELANDA. Mirisnya metode Pendidikan dalam Penerimaan Siswa/Mahasiswa Baru Di Sekolah/Universitas di Indonesia, semestinya ini menjadi perhatian bagi semua kalangan baik pemerintah hingga orang tua.

Oleh karena itu mari kita semua member perhatian lebih kepada system pendidikan di Indonesia yang masih kurang peduli.  Akhir kata dari penulis Perpeloncoan merupkan kegiatan/tindakan yang merupakan merusak generasi bangsa , akibatnya tidak sedikat nilai moral, etika para pelajar sering “bobrok”, maka dari mari kita benahi berawal dari kita dengan tindakan yang pantas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline