Telah resmi Barcelona mengikat secara permanen Xavi Hernandez untuk 2,5 musim kedepan. Laskar Katalan yang sedang limbung jelas menjadi beban berat bagi Xavi meskipun statusnya sebagai legenda klub. Namun seperti yang banyak diketahui, proses perekrutan Xavi dari Al-Sadd sebenarnya ta mulus-mulus amat. Pihak Qatar sempat berberat hati melepasnya, apa yang sebenarnya membuat Xavi begitu berat dilepas?.
Tahun depan Qatar punya hajatan besar tahun depan, Piala Dunia 2022. Disebut sebagai salah-satu pentelenggaran Piala Dunia paling kontroversial sepanjang sejarah, gelaran di Qatar 2022 jelas benyak membikin pertentangan. Mulai dari penunjukan yang korup hingga masalah iklim yang kelewat terik. Belum lagi isu pekerja migran yang terus berhembus.
Surat kabar The Guardian merilis laporan bahwa angka kematian pekerja sejak Qatar secara resmi ditunjuk FIFA mencapai 6500 jiwa. Hal yang diperparah dengan kondisi kamp pekerja yang memprihatinkan dan kontrol safety yang buruk. Belum lagi dengan persepsi Qatar sebagai negara homofobia yang berkembang di kalangan negara-negara barat.
Qatar bukanlah negara dengan sejarah sepak bola atau olahraga yang panjang. Hampir semua venue dan fasilitas penunjang yang akan dipakai di Piala Dunia nantinya adalah fasilitas baru dan jelas pembangunannya dikebut dengan mengandalkan pekerja migran dari asia selatan. Sayangnya kontraktor dan regulator terkesan abai pada pemenuhan hak-hak pekerja.
Masalah kondisi iklim bahkan membuat FIFA menggeser penyelenggaran ke akhir tahun dari jadwal normal di pertengahan tahun berjalan. Mungkin sesumbar Qatar untuk measang stasion ber-AC menemui kenyataan pahit. Jelas perubahan jadwal mendistrupsi jadwal liga-liga eropa terutama Liga Inggris. Tak pelak banyak pihak yang ragu penyelenggaran Piala Dunia 2022 akan sesukses pendahulunya mengingat gelombang boikot masih berlangsung.
Maka dari itu Qatar secara besar-besaran menunjuk pesohor-pesohor sepak bola dunia untuk mempromosikan Piala Dunia 2022. Xavi adalah salah-satunya bersama Tim Cahill, Cafu dan Samuel Eto'o yang secara resmi digandeng oleh pemerintah Qatar. Dari kesemua duta internasional, kala itu hanya lah Xavi yang benar-benar berdomisili di Qatar. Tak heran Xavi dan Qatar begitu mesra, apalagi Xavi juga sukses sebagai pelatih Al-Sadd.
Xavi sedang mengemban tugas penting sebagai figur good guy yang memastikan orang-orang berpresepsi Piala Dunia nanti bakal baik-baik saja. Bisa dibilang juga Qatar sudah lama menjalin hubungan mesrah dengan Xavi. Selepas dari masa pengabdian panjangnya di Barcelona, Xavi memilih Qatar sebagai kelanjutan karirnya di 2015. Qatar juga kala itu telah menjadi sponsor utama Barcelona via Qatar Foundation.
Tapi akhirnya Qatar berbaik hati melepas Xavi setelah Barcelona limbung dalam arahan Ronald Koeman. Xavi tetap menjadi duta untuk Piala Dunia meski sepertinya tak bakal seintens sebelumnya. Pihak Qatar pun sudah bergerak cepat dengan mengikat David Beckham, kabarnya kerja sama antara Beckham dengan Qatar bakal berlanjut setelah Piala Dunia usai. Qatar dan negara-negara arab petrodolar memang sedang bersolek.
Menunjuk Beckham untuk mempercantik kesan memang terbukti ampuh ketika Manchester United menggunakan jasanya untuk rilisan jersey ketiga. Desain buruk bermotif mirip zebra banyak ditentang oleh para fans, nyatanya setelah Beckham dengan karismanya mampu menyihir menunjukkan bahwa desainnya 'gak seburuk itu kok'.