Beberapa bulan terakhir ini Pebri bergabung dengan kompasiana menjadi kompasianer. Blog tulis menulis yang bernaung dibawah grup induk kompas gramedia.
Blog yang diberi nama kompasiana ini sejatinya diperuntukkan untuk citizen jurnalisme alias penulis partikelir atau jurnalis bebas, tapi pada kenyataannya, isinya campur. Ada penulis profesional dan jurnalis perusahaan media macam Aiman kompas dan Bayu misteri.
Di perantauan Pebri memang kerja serabutan. Dulu Pebri kerja di salah satu tempat hiburan malam yang cukup tenar, tapi tempat itu kemudian tutup tanpa sebab yang jelas, konon karena gubernurnya ganti dari Ahok Djarot menjadi Anies Sandi yang lebih agamis sehingga tempat kerjanya yang bernama Alexis ditutup.
Selepas tempat kerjanya tutup, Pebri beralih menjadi SPG di toko ritel yang jual aneka pakaian. Awalnya pekerjaan itu cukup menjanjikan, tetapi seiring dengan makin maraknya jual beli pakaian online berbasis aplikasi, orderan pakaian tempat Pebri biasanya menarik mulai sepi. Alhasil, Pebri kemudian kehilangan pekerjaanya lagi kini dia mencoba peruntungan nasib dengan menulis soal kewanitaan di kompasiana.
Iskandar selaku COO yang teliti selalu memperhatikan gerak-gerik penghuni kompasiana. Tak terkecuali Pebri.
Iskandar selalu penasaran dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh Pebri serta dari mana ia memperoleh inspirasi menulis soal wanita. Maklum, di antara sekian orang yang berada di kompasiana, Pebri termasuk yang sangat aktif. Ia selalu rajin menulis kompasiana, bahkan beberapa kali ia menang juara lomba diadakan kompasiana.
Merasa penasaran dan khawatir penghuni kompasiana yang cantik macam Pebri diambil orang-orang jomblo di kompasiana macam Ronald dan Boris, Iskandar mulai memata-matai tindak tanduk Pebri. Tidak sulit memata-matai makhluk cantik ini karena Iskandar punya keahlian investigasi tinggi karena sudah lama menjadi jurnalis.
Selama memantau dari minggu ke minggu, Iskandar semakin tertarik dengan Pebri. Sementara itu ditempat tinggalnya Pebri tidak pernah sekali pun ada yang menunjukan bahwa Pebri sudah memiliki kekasih hati. Pebri tidak terlihat seperti Latifah yang kerap menulis cerita cinta dengan tokoh-tokoh yang mirip namanya dengan teman dunia nyatanya sehingga banyak yang curiga kalau sebenarnya fiksinya merupakan kisah pribadinya. Iskandar segera melakukan berbagai cara mendekati Pebri untuk dijadikan istri keduanya maklum saja ia sudah bosan dengan istrinya yang hanya bisa menjadi ibu rumah tangga. Sebagai jurnalis profesional ia ingin mendapatkan pengalaman baru dengan wanita yang lebih luas wawasan dan pengetahuanya serta masih cantik dan muda.
Iskandar hampir menyerah menemukan solusi bagaimana Pebri mau menerimanya sebagai kekasih hatinya hingga suatu ketika Pebri menulis curahan hatinya yang kesepian dan butuh belaian pria dalam tulisan kompasiana, Iskandar segera memulai pendekatan kepada Pebri melalui fasilitas percakapan kompasiana.
"Hai Dik Pebri. Sehat-sehat, kan?" tanya Iskandar dengan ramah.
"Sehat, Mas Is. Ini cuma ada masalah biasa kok namanya juga wanita yang belum bersuami," kata Pebri manja.