Lihat ke Halaman Asli

Pintu Alexis Tutup Cinta Pasangan Kompasianer Redup

Diperbarui: 2 November 2017   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gubernur Anies Sandi membuat kebijakan kontroversial dengan menutup Alexis dan membuat data pekerja Alexis terbongkar, secara tidak langsung hal ini membuat pasangan rumah tangga sekaligus   pasangan kompasianer Gato dan Pebri berada pada ujung tanduk. Gato tak menyangka sang istri Pebri  ternyata nyambi jadi pekerja  Alexis, mereka akhirnya memutuskan berpisah.

Perceraian mereka putuskan  sebagai solusi terbaik demi ketenangan masing-masing dan anak-anak mereka. Apalagi setelah Gato tahu  ternyata selama ini Pebri sudah tidak memiliki cinta untuknya. Sementara ini satu-satunya yang membuat Pebri bertahan dan berperan sebagai istri Gato adalah kelima anak mereka.

Perkara berikutnya yang timbul adalah soal hak asuh anak.  Gato dengan keras menginginkan kelima anak mereka hidup bersamanya. Gato juga beralasan  bahwa nantinya  Pebri akan   selalu  diijinkan  untuk  menemui buah  hati  mereka. Selain  itu, Gato menganggap Pebri abai  mengurus anak.  Buah hati sering ditinggal pergi dengan alasan  mencari  inspirasi menulis  kompasiana dengan wawancara orang-orang sekitar kota yang  ternyata kerja di Alexis dan yang jadi sumber reportase tulisanya ialah pelangganya.

Di  lain pihak, jiwa keibuan Pebri tidak bisa dipungkiri. Pebri juga  bersikeras ingin merawat kelima anak mereka. Argumenya selama ini yang  membuat Pebri bertahan sama Gato ya anak, kok. Tak heran, pertengkaran pun datang kembali.

"Mas, aku lho yang mengandung  kelima anak ini sembilan bulan. Bertaruh nyawa."

"Dik, kamu kira aku selama ini juga tidak berkorban  apa-apa? Aku bertaruh nyawanya malah hampir setiap hari dengan pekerjaan ojek  sambil  cari tambahan uang  nulis  di  kompasiana."

Konflik mereka tak berujung solusi. Akhirnya mereka  sama-sama bersepakat akan menerima  apapun hasil keputusan pengadilan nanti  soal hak asuh anak-anak mereka.

Gato yang takut akan kalah di persidangan kemudian curhat kepada  Iskandar, COO kompasiana yang ikut berperan dalam memberikan data pekerja Alexis kepada Gato untuk dijadikan bahan penulisan kompasiana. Gato mengajak Iskandar pergi ke sebuah kucingan alias warung kaki lima. Namanya juga laki-laki, apapun perasaan emosi hatinya, kopi tetap jadi solusi.

"Aku khawatir nanti kalah di persidangan dalam memperebutkan hak asuh anak, Mas," kata Gato.

"Yah, itu lumrah. Wajar." Jawab Iskandar bijak menenangkan kompasianer Gato.

"Kira-kira nanti aku bisa menang tidak ya Mas?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline