Lihat ke Halaman Asli

Selamat Menulis "Sumpah Pemuda Masa Kini" di Kompasiana

Diperbarui: 31 Oktober 2017   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak cara untuk memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh di bulan Oktober ini. Kantor-kantor, terutama pemerintah dan sekolah, sibuk bersolek. Upacara dipersiapkan dengan matang. Parade baris-berbaris pun dilaksanakan dengan meriah.

Selain peringatan birokratis, banyak pula yang memilih prosesi yang lebih hebat melakukan selfie di awal sampai akhir upacara, misalnya. Dibilang banyak karena sejak beberapa tahun terakhir, peringatan hari sumpah pemuda dengan cara demikian seolah menjadi hal yang biasa. Terutama dengan bantuan teknologi yang semakin mempermudah manusia hari-hari ini. Tidak lupa media-media besar sampai kompasiana adakan tema menulis sumpah pemuda.

Menulis sumpah pemuda memang menyenangkan. Ada kebanggan tersendiri ketika kita bisa menulis di media macam kompasiana apalagi berasa penuh inspirasi setelah nonton film sumpah pemuda dengan judul Wage dan pentingnya Indonesia raya tiga stanza. Sebuah ide tentang sumpah pemuda dapat dirayakan dengan dua jenis tulisan yaitu pro dan kontra ataupun fiksiana. Lantas orang pun berlomba mengikuti jalan menulis sumpah pemuda kompasiana.

Mereka lupa beberapa hal. Yang pertama, sumpah pemuda, film wage dan indonesia raya tiga stanza tadi, meskipun dibilang terinspirasi dari kisah nyata, tetaplah merupakan sesuatu hal yang disakralkan oleh mekanisme negara bangsa seperti teori imajinasi komunitas ala Ben Anderson. Banyak hal terpaksa dipercantik oleh sejarawan agar cerita lebih menarik, singkat kata terlalu banyak simplifikasi, sisi emosional seperti kisah cinta pahlawan macam wage, sundari dan yamin dicut dan fokus pada aspek sumpah pemudanya saja. Dan yang kedua, meskipun tampak mudah, menulis kompasiana selalu memiliki bahayanya sendiri.

 Saya teringat pada tulisan seorang kompasianer yang juga ahli bahasa atau sastra indonesia. Beliau sering memberi petuah agar lebih memperhatikan EYD dan kamus baku Indonesia. Bahkan Katanya, para penulis yang sesuai aturan tulis menulis ala kamus merupakan cermin warga negara indonesia yang taat hukum. Tentu saja bagi kompasianer amatiran seperti saya seringkali anomali menunjukan wujudunya di alam menulis kompasiana. Kesalahan penulisan bisa saja terjadi meski penulis mempersiapkan diri sebaik mungkin. Beliau kemudian berkata bahwa penulis kompasiana tak perlu takut sebab ada admin kompasiana yang siap sedia edit tulisan kita. Saya masygul toh tangan admin cuma dua sementara kompasianer ini luar biasa banyaknya.  

Masalahnya tidak semua penulis menyadari hal itu. Banyak yang cuek seperti saya yang suka menulis sesukanya sehingga membuat admin kompasiana menderita. Bayangkan kualitas hape jadul membuat resiko meningkat pesat dan saya hampir tidak bisa menulis dengan cantik seperti L di kompasiana. Deritanya kesalahan tulisan kadang lolos dari pengawasan admin sehingga menimbulkan salah persepsi seperti kompasianer P yang baru menyadari kompasianer F yang saya maksud adalah dia dan berakhir dengan haha hehe. Untung waktu itu saya lagi nulis humor coba kalau politik dan kebetulan beda pilihanya bisa panjang urusanya.

Ini bukanlah larangan bagi orang-orang yang menulis sumpah pemuda di kompasiana. Apalagi ikut meramaikan berbagai review mengenai kegiatan yang dilakukan dalam rangka sumpah pemuda berbentuk tulisan kompasiana. Apalah arti kemerdekaan dan kebebasan jika di antara kita masih ribut saling melarang. Sukur-sukur ada yang bisa kasih gagasan revisi atau ganti sumpah pemuda seperti kompasianer T.

Namun, jika belum juga dapat ide menulis bisa lakukan cara sederhana, misalnya wawancarai orang lain tentang suka duka ikut kegiatan sumpah pemuda atau bagaimana persepsi mereka. Bahkan kegiatan seperti dateng bareng pasangan ke konser sumpah pemuda bisa dijadikan tulisan apalagi puisi dan cerpen tentang sumpah pemuda. Intinya ada banyak hal yang dapat ditulis soal sumpah pemuda di kompasiana. bagaimana? selamat dan semangat menulis ya semuanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline