Lihat ke Halaman Asli

Reza Novirgi

Mahasiswa

Pandangan Remaja terhadap Charles Dickens: Penulis Berpengaruh dalam Sejarah Sastra Inggris

Diperbarui: 17 Desember 2023   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

By : Reza Novirgi

"Charles Dickens adalah seorang penulis novel terkenal dari Inggris di masa pemerintahan Ratu Victoria di Inggris Raya," ungkap Septia (18), seorang siswi lulusan SMAN 3 Batusangkar tahun 2023. Charles Dickens lahir di Landport, Hampshire, Inggris pada tanggal 7 Februari 1812. Ia merupakan anak kedua dari pasangan John Dickens dan Elizabeth Dickens Ne Barrow. Dan dia adalah seorang penulis reformis, menulis hal-hal buruk untuk mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Hingga saat ini karya-karyanya masih populer dan kita masih bisa membeli seluruh bukunya. Dan banyak juga bukunya yang dijadikan film. Dickens mencapai popularitas di seluruh dunia. Mendapatkan reputasi atas caranya yang luar biasa dalam menulis cerita dan karakter ceritanya. Ia dianggap sebagai penulis Inggris yang penting. Di era Victoria, dia adalah novelis terbaik dan paling terkenal, dia juga seorang yang aktif dalam pekerjaan sosial. Ia yakin tulisan bisa berperan besar dalam menyelesaikan suatu permasalahan. "Kemampuannya dalam menggambarkan karakter dan kehidupan sosial yang realistis, dan penyampaian pesan moral dalam cerita-ceritanya, membuat dia begitu terkenal," ungkap Septia (18).

Pengalaman masa kecil Dickens sangat memengaruhi gaya penulisan dan pokok bahasannya. Tumbuh dalam kemiskinan, ia menyaksikan secara langsung kenyataan pahit yang dihadapi masyarakat, khususnya perjuangan kelas pekerja. Pertemuan awal ini menjadi katalis bagi karya-karyanya selanjutnya, yang sering kali menyoroti ketidakadilan sosial dan menganjurkan perubahan positif.

Sebagai seorang penulis komik inggris, dia lebih dari sekedar penghibur. Kecerdasannya dalam memahami masyarakat memperkaya novel-novelnya dan menjadikannya salah satu kekuatan besar dalam sastra abad ke-19 dan menjadi orang yang sangat berpengaruh pada zamannya.

Novel Dickens yang paling terkenal yaitu "A Tale of Two Cities" adalah gambaran kuat revolusi prancis dan tetap menjadi kisah cinta, pengorbanan, dan penebusan yang tak lekang oleh waktu. Dalam epik yang luas ini, kita diperkenalkan dengan karakter-karakter yang mengesankan seperti Sydney Carton dan Lucie Manette, yang kehidupannya terjalin di tengah kekacauan revolusi.

"Dickens punya berapa karya yang paling terkenal, diantaranya Great Expetations, Oliver Twist, and A Chrismas Carol," ungkap Septia (18). Salah satu novel Dickens yang paling ikonik, "A Christmas Carol," mewujudkan semangat amal, kasih sayang, dan penebusan. Melalui karakter Ebenezer Scrooge, Dickens dengan ahlinya mengeksplorasi tema-tema keserakahan, kemiskinan, dan kekuatan cinta yang transformatif. Kisah abadi ini identik dengan Natal dan terus menjadi tradisi yang dicintai, mengingatkan kita akan pentingnya kebaikan dan kemurahan hati.

Karya terkenal Dickens lainnya, "Great Expectations", mengikuti kehidupan Pip yang yatim piatu, saat ia menghadapi kenyataan pahit masyarakat Victoria dan bergulat dengan tema identitas, ambisi, dan cinta. Pertemuan Pip dengan Miss Havisham yang penuh tanda tanya dan Estella yang eksentrik memikat pembaca, sementara Dickens dengan terampil mengungkap plot menawan yang membuat kita tetap berada di ujung tanduk.

Selain prestasi sastranya, Charles Dickens juga seorang reformis sosial yang bersemangat. Dia menggunakan platform dan pengaruhnya untuk menyoroti isu-isu sosial pada masanya, mengadvokasi perbaikan kondisi bagi masyarakat miskin, anak-anak, dan pekerja. Tulisan Dickens mempunyai dampak besar terhadap masyarakat, membantu meningkatkan kesadaran dan menginspirasi perubahan.

Tulisan Dickens tidak hanya menarik, tetapi juga berfungsi sebagai komentar sosial untuk menyoroti isu-isu pada masanya. "Oliver Twist", misalnya, dengan gamblang menggambarkan kerasnya hidup anak-anak yatim piatu dan menyoroti perlakuan kejam yang dialami oleh mereka. "Gaya tulisan Dickens sering menggambarkan kehidupan kelas pekerja di London pada abad ke-19 dan dan menyoroti isu sosial," ucap Ghandi (18), seorang mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas. Melalui penceritaannya, Dickens secara efektif mendorong perubahan masyarakat dan berkontribusi terhadap munculnya reformasi sosial.

Selain menulis novel, Charles Dickens juga seorang penulis esai, jurnalis, dan pembicara publik yang produktif. Penampilannya atas karya-karyanya sendiri sangat melegenda, memikat penonton dengan bacaannya yang dinamis.  Dickens memiliki bakat yang tak tertandingi dalam menghidupkan karakternya, memberi mereka kedalaman, kemanusiaan, dan sentuhan humor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline