Lihat ke Halaman Asli

Barat vs Islam

Diperbarui: 27 Maret 2016   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="taken from https://en.wikipedia.org/wiki/Capitalism"][/caption]

Berita mengenai benturan-benturan yang terjadi antar peradaban seringkali menghiasi layar monitor komputer ataupun layar hape kita.  Peperangan yang terjadi , bom demi bom yang meledak, teror demi teror terjadi, dan lain sebagainya. Dimana akhirnya menimbulkan sebuah tanda tanya besar, apakah yang sedang terjadi sebenarnya? Ada yang tidak begitu peduli asalkan dirinya dan keluarganya baik-baik saja, ada yang menerima mentah-mentah berita yang muncul di social media tanpa mencari tahu kebenarannya, dan ada pula yang kritis. Entah kita termasuk yang mana.  Peradaban apa yang penulis maksudkan diatas? Apalagi kalau bukan Barat dan Islam.  Marilah kita beri judul Barat Vs Islam biar kesannya mirip Batman v Superman - Dawn of Justice.

Mengapa harus Barat dan Islam? Karena semenjak runtuhnya uni soviet dan Komunismenya, maka peradaban yang berdiri tegak di dunia ini hanya ada dua, yaitu Peradaban Barat dan Peradaban Islam.  Barat menyeberang sambil menawarkan secara paksa konsep kapitalisme dan liberalismenya kepada Dunia Islam yang memiliki Sosialisme dan konsep Ketuhanannya yang Esa.  Mengapa keduanya bersitegang satu sama lain hingga sampai ke titik yang sudah jauh melampaui batas? 

Bagaimana tidak, karena menurut kedua belah pihak, konsep yang diusung lawannya sama-sama dianggap berbahaya.  Mengapa? Disini Penulis akan membahas dari segi Kapitalisme dan Islamnya dahulu.  Mungkin sedikit basi namun tidak ada salahnya apabila dijelaskan kembali secara garis besar saja.  Semoga bermanfaat.

Kapitalisme yang diusung Barat memiliki anak-anak yang bernama Eksploitasi, Ekspansi, dan akumulasi yang bertujuan Kepemilikan pribadi atas usaha demi keuntungan dan status sosial ekonomi.  Kapitalisme membolehkan atau bisa dibilang memang sengaja “mengaminkan” terjadinya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, si majikan dan si buruh demi meraup kepentingan terjadi.  Itulah sebabnya mengapa banyak kita lihat secara nyat pengusaha-pengusaha yang seakan tak puasnya mengeruk keuntungan hasil eksploitasi alam. 

Alam yang diserahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Manusia untuk menjaganya.  Kompetisi antar pengusaha rakus yang menyebabkan masing-masing berlomba meraup keuntungan dan  status ekonomi. Itu semua dilakukan dengan bantuan para buruh yang bersedia diinjak kepala , tangan, kaki dan tubuhnya untuk memperoleh upah yang tak seberapa. Sedangkan dalam Islam tidak mengajarkan untuk merusak alam semesta, melainkan harus menjaganya. Salah dua perintahnya berbunyi:

QS. Al-'A`raf [7] : 56

وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

QS. Hud [11] : 85

وَيَٰقَوْمِ أَوْفُوا۟ ٱلْمِكْيَالَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا تَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline