Lihat ke Halaman Asli

Reza Nasrudin

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Putuskan Siklus Hidup Nyamuk, Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Ovitrap, Solusi Sederhana Atasi Jentik Nyamuk

Diperbarui: 12 Februari 2022   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Materi program/dokpri

Rembang -- (19/1), Telah berlangsung pelaksanaan salah satu program KKN oleh mahasiwa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2022, yaitu "Edukasi Pencegahan penyakit  Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui penyuluhan 3M Plus, penyebaran poster, serta pembuatan alat Oviposition Trap (Ovitrap) sederhana".

Cukup tingginya kasus demam berdarah, termasuk kejadian luar biasa (korban meninggal karena DBD) di Jawa Tengah beberapa tahun terakhir menjadi latar belakang dilaksanakannya program. Ovitrap (Oviposition Trap) adalah perangkap telur nyamuk, yang dipakai untuk memutuskan siklus hidup nyamuk sebelum telur/jentik/pupa berubah menjadi nyamuk. 

Kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan pemberian materi singkat oleh Mahasiswa KKN UNDIP secara Online memanfaatkan media WhatsApp Group,  diikuti vidio simulasi pembuatan ovitrap sederhana. Hanya bermodalkan botol plastik, kantung plastik hitam, selotip, gula merah, ragi instan, dan air, alat ini dapat membantu mengurangi populasi nyamuk. serta secara Offline dengan pendampingan praktek pembuatan alat ovitrap sederhana kepada masyarakat secara langsung.

Pendampingan langsung pembuatan alat Ovitrap sederhana/dokpri

Pengendalian penyakit demam berdarah yang telah diterapkan oleh FKD Sendangagung antara lain 3M plus dan pembagian bubuk ABATE, serta ikanisasi (pemberian ikan untuk memberantas jentik nyamuk). Sejauh ini metode fogging cenderung ditolak masyarakat desa Sendangagung karena dirasa kurang efektif serta justru membahayakan lingkungan dan kesehatan. 

Bahan kimianya juga dapat menimbulkan resistensi pada calon nyamuk dewasa. Dengan adanya program pembuatn ovitrap sederhana ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif yang mudah, murah, dapat dilakukan oleh semua masyarakat desa, serta lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan.

Penulis : Reza nasrudin_21040118120048

DPL : drg. Isniya Nosartika, MDSC., Sp. Perio

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline