CILACAP -- INFO_PAS. Dalam rangka mendukung kesuksesan progam deradikalisasi, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Besi Nusakambangan bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan kegiatan dialog bersama Narapidana Terorisme, Kamis (10/11).
Kegiatan ini merupakan salah satu progam pembinaan yang dilaksanakan oleh Lapas Besi melalui kegiatan deradikalisasi bagi Napiter.
Hadir secara langsung sebagai Narasumber Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol. R. Achamd Nurwahid dan Sofyan Tsauri eks napiter.
Didampingi oleh Kepala Lapas Besi, Teguh Suroso dan Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Besi, Sugeng Sayogo.
Achmad Nurwahid menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah mengembalikan kesadaran para napiter atas kekeliruan pemahaman tentang NKRI.
Dirinya menyatakan bahwa progam deradikalisasi perlu kerjasama multipihak dengan unsur pemerintah, akademisi, media dan masyarakat.
whatsapp-image-2023-11-10-at-12-41-01-654dc347110fce0f2f760302.jpeg
Dirinya juga menambahkan bahwa progam deradikalisasi ini ada 3 tahapan, yang pertama yaitu dengan pendekatan kemanusiaan. Dilakukan dengan pemahaman ideologi dan juga harus memperhatikan kondisi napiter baik secara kesehatan fisik maupun kesehatan mental.Yang kedua yaitu dengan reedukasi dengan memberikan wawasan kebangsaan, wawasan keagamaan, kesadaran hukum serta pembinaan keterampilan. Ini penting dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri saat kembali ke masyarakat para napiter sudah memiliki bekal.
"Dan ketiga adalah reintegrasi sosial, melihat karakter napiter yang ekslusif tentu perlu perubahan tingkah laku secara kepribadian. Agar saat bebas nanti tidak ada perilaku resisten dari masyarakat kepada mereka," tutupnya.
Kegiatan berlanjut dengan diskusi oleh Sofyan Tsauri selaku penyitas Napiter, dirinya mengajak kepada seluruh napiter agar mau menerima Ideologi Pancasila. Sebagai ideologi bangsa yang utuh dan jangan mau untuk dipecah belah sesama umat oleh paham-paham radikalisme.