Lihat ke Halaman Asli

Metode Deloitte dalam Menentukan Klub Sepakbola Terkaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deloitte, sebuah firma akuntan yang menyediakan jasa audit and assurance, tax and business advisory telah mengeluarkan sebuah laporan kajian bisnis yang berjudul Football Money League 2012. Laporan komprehensif edisi ke-15 mengenai peringkat klub terkaya di dunia menabalkan Real Madrid CF (Spanyol) sebagai klub dengan pendapatan No. 1 di jagat bumi, total turn over (Pendapatan) yang berasal dari broadcasting, matchday dan commercial mencapai 479.5 juta Sterling Inggris, disusul FC Barcelona di peringkat 2 dengan turn over 450.7 juta Sterling dan duduk di peringkat ke-3 adalah Machester United sebesar 367 juta Sterling. Pencapaian sensasional tiga klub papan atas eropa tersebut di musim kompetisi 2010/11 memang sungguh luar biasa. Deloitte menyebutkan bahwa selama 2010/11 sebanyak 4.4 Milyar Sterling dihasilkan oleh 20 klub top Eropa, kontribusi terbesar dari Inggris sebanyak 6 klub, Spanyol (3), Jerman (4), Italia (5) dan Prancis (2).

Bagaimana metoda yang dipakai oleh Deloitte dalam menentukan siapa terkaya diantara 20 klub tersebut?

1. Deloitte menggunakan data laporan keuangan dan laporan tahunan 2011 setiap perusahaan atau grup yang memiliki klub,

2. Turn over (pendapatan) yang tidak dihitung fee transfer pemain, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak yang berkaitan dengan Penjualan. Selain itu, Deloitte juga tidak memasukkan unsur pendapatan dari aktivitas non sepakbola dan atau peningkatan modal dari pemilik.

3. Unsur pendapatan yang diakui oleh Deloitte adalah matchday (seasons ticket dan sponsorship), broadcast (domestik dan luar negeri) dan commercial (merchandise klub).

Memang sangat mudah untuk menentukan klub terkaya di dunia jika menggunakan parameter yang diperkenalkan oleh Deloitte. Akan tetapi untuk masa depan, klub sepakbola diharapkan memberikan akses kepada penggemar untuk melihat neraca, laba/rugi, arus kas, perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Deloitte juga menginformasikan hal yang baik, bahwa semua klub telah menerapkan sistem dan standar akuntansi IFRS 2012. dengan adanya standar tersebut, laporan menjadi seragam untuk seluruh dunia dan mudah dipahami untuk beberapa akun-akun riil dan temporer yang klasifikasinya antar negara sangat berbeda satu sama lain.

Bagaimana dengan PT. LPIS? Mudah-mudahan juga mampu menekan klub peserta kompetisinya merapikan terlebih dahulu sistem informasi dan administrasi keuangan klub sampai akhirnya klub benar-benar siap (sambil jalan) menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline