Lihat ke Halaman Asli

Solusi Agar Anak-anak Kecil di Masjid Tidak Ribut

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

adalah bukan problem solving banget kalau kaka-kaka remaja dan pengurus masjid menyikapi ributnya anak2 kecil di masjid dengan mengumpulkan mereka anak kecil di shaf paling belakang, trus kalau mereka ribut maka diteriaki, dimarahi cubit sana sini, pasang tampang algojosambil mata melotot, yg parahnya sampai mau disuruh pulang..

lha pegimane mau endak ribut kalau anak2 kecil yg memang streamnya senang bermain dikumpulkan di shaf paling belakang sama teman2nya yg lain, pastilah bergerombol tambah gaduh..,

apalagi..

Anggapan semacam ini tidak sesuai dengan kebiasaan para sahabat nabi. Karena andaikan penataan shaf anak kecil harus selalu di belakang shaf orang dewasa, tentunya akan dinukil banyak riwayat dari sahabat dan menjadi satu hal yang dikenal banyak orang, sebagaimana posisi shaf wanita yang selalu di belakang. (Hasyiyah Ibn Qosim untuk ar-Raudhul Murbi’, 2/341)

makanya semoga tips ini bermanfaat, solusi ini sebenarnya sy dapat dari ust ane.., solusinya singkat dan sederhana..beliau kasi solusi kayak begini:

beri tugas kepada salah seorang remaja atau pengurus masjid yg kira2 menurut anda beliau disegani oleh anak2 kecil, kan pasti ada tuh yah di setiap masjid seorang eksekutor yg paling ditakuti oleh anak2 yg citranya memang sdh dikenal kegalakannya oleh kalangan anak2 seantero komplek..

tugasnya apa?
tugasnya untuk mengatur anak kecil untuk menempati shaf di antara orang tua,
iya solusinya: pastikan mereka anak2 kecil berada selang seling di tengah shaf orang tua, insya Allah dengan begitu pling tidak anak2 akan segan main2 di antara shaf orang tua..,berul tidak..?

nah trus kalau ada yg protes..apa boleh anak2 berada di antara shaf orang tua??

jawabannya boleh banget
bahkan nabi sangat mengenjurkannya, ada haditsnya nabi pernah mengimami Anas ibn Malik shalat bersama anak yatim:

أن جدته مليكة – رضي الله عنها – دعت رسول الله صلى الله عليه وسلم لطعام صنعته، فأكل منه، فقال: قوموا فلأصل بكم ، فقمت إلى حصير لنا قد اسودّ من طول ما لبث فنضحته بماء، فقام رسول الله صلى الله عليه وسلم واليتيم معي، والعجوز من ورائنا، فصلى بنا ركعتين

Neneknya, Mulaikah radliallahu ‘anha, pernah mengundang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk makan di rumahnya. Setelah selesai makan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bersiaplah, mari saya imami kalian untuk shalat berjamaah.” Anas mengatakan: Kemudian aku siapkan tikar milik kami yang sudah hitam karena sudah usang, dan aku perciki dengan air. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dan ada anak yatim bersamaku (dalam satu shaf), dan wanita tua di belakang kami. Beliau mengimami shalat dua rakaat. (HR. Bukhari & Muslim)

Trus katanya ada hadits kayak begini itu bagaimana??

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline