Lihat ke Halaman Asli

Trilogi Sukses menjadi Mahasiswa (Berhentilah Lalu Gantikan)...

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak mahasiswa yang tidak dapat menunjukkan konsistensi terhadap segala hal yang di jalaninya, mulai dari waktu perkuliahan, mendalami organisasi (beretorika,berdiskusi dan menjalankan program kerja) sampai pada mengasah kemampuannya dalam meihat peluang demi meraih masa depan cemerlang.

Jika di telisik ke belakang, apa yang tidak di dapat mahasiswa di bandingkan orang awam dan tidak mengenyam pendidikan..??. Rasanya mahasiswa telah mendapat semua ilmu yang di cari oleh semua orang, dari mulai ilmu agama,pemikiran,kepimpinan,teori-teori dasar membangun sebuah paradigma yang mampu mengarahkan orang lain,ilmu filsafat sampai ilmu menjadi seorang enterpreneurship (kewirausahaan).

Mahasiswa mendapatkan hal ini karena mereka lah orang-orang yang di persiapkan untuk terjun langsung ke masyarakat menerjemahkan Tri dharma perguruan tinggi (pendidikan,pengabdian,penelitian). Inilah uyang membuat mahasiswa disebut "kaum intelektual" (kaum yang memiliki cara pikir dan penerapan implementasi dari sebuah ilmu yang berbeda dan lebih mahir dalam sebuah multy sains dibandingkan orang awam ).

Namun pada kenyataannya, banyak yang mahasiswa menemui jalan buntu ketika lulus dari sebuah perguruan tinggi secara akademik, ada yang berhenti kuliah, memilih menjadi aktivis secara prakmatis, pebisnis dadakan tanpa ilmu yang mumpuni sampai bimbang dengan perasaannya sendiri. Dan pada akhirnya dari itu semua memiliki imbas negatif cukup besar secara psikis bagi perkembangan ilmu pengetahuan secara individu dan lebih luas lagi dalam perkembangan mobilitas dalam bernegara secara fundamental.

Sebenarnya apa yang membuat keberadaan mahasiswa itu sangat di perhitungkan dan menjadi pusat perhatian dalam menelaah perkembangan dunia ini..??? Jawabannya adalah, sebab mahasiswalah yang mampu mengelola sebuah ilmu yang jauh lebih rumit dan penuh dengan teka-teki kehidupan secara individu dan sosial, mampu merubah maindsheet seseorang untuk dapat dipahami dan di mengerti bahkan di ikuti orang lain, serta menjadi pemicu perubahaan dalam membuat sebuah system dalam berorganisasi (organisasi dalam diri sendiri,keluarga,eksternal dan internal sampai bernegara).

Selain kemampuan secara akademisi, mahasiswa juga telah mampu membuktikan menjadi tauladan secara emosional, dan menjadi perlindungan dalam sisi spiritual. Sedangkan di lain sisi mahasiswa juga menjadi ladang yang sangat potensial untuk di kelola,di bentuk sampai di buahi dalam sisi pembiasan dalam pemikiran dan berkomunikasi.

Lalu apa sebenarnya yang menjadi hal yang paling penting dalam meraih sebuah kesuksesan ketika kita masih menjadi mahasiswa sebelum terjun ke dalam dunia sesungguhnya, yaitu berkecimpung dan terjun langsung ke dalam masyarakat..???

Sebelumnya, kita definisikan dahulu arti "KESUKSESAN" itu sendiri sebelum kita melangkah jauh meraihnya dengan segala kekuatan dan kemampuan yang kita miliki. Apakah arti sukses itu berarti telah meraih jenjang tertinggi di dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan meraih gelar Doktor,Profesor atau Guru besar..??? atau meraih penghasilan Rp. 25-100 juta/bulan, memiliki rumah dan jabatan yang mumpuni serta memiliki berbagai gelar dan penghargaan di segala bidang..???

Definisi ini tidak salah dan dapat di benarkan sesuai paradigma kita masing-masing jika kita ingin mempercayai keabsahannya. Tapi ada definisi yang lebih bijak dari sisi spiritual, ayo kita simak definisi sukses menurut Rasulullah SAW:

“Yang pertama dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalat.
Dan jika shalatnya baik, maka baiklah segala amalan yang lain. Jika shalatnya rusak, maka binasalah segala amalan lainnya.” (HR Thabrani).

Dari sisi spiritual pun sebenarnya secara sederhana kita dapat mendefinisikan arti kesuksesan yang dapat kita jadikan sebuah pijakan dalam meraih kesuksesan yang sebenarnya. Namun lagi-lagi kembali dalam pengembangannya dari sebuah arti kesuksesan yang nantinya kita yakini sesuai dengan keadaan kita sendiri dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pengalaman,penglihatan sampai informasi yang berkembang melalui kehebatan tekhnologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline