Lihat ke Halaman Asli

Dari Uang Rp.1000 Untuk Memembayar Hutang Indonesia ..

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Posisi utang luar negeri Indonesia.


  • Jumlah dan asal utang Indonesia


Utang luar negeri Indonesia lebih didominasi oleh utang swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang luar negeri pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar, pada Juni 2006 tercatat US$ 129 miliar dan Desember 2006 tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk utang swasta tercatat meningkat dari US$ 50,05 miliar pada September 2006 menjadi US$ 51,13 miliar pada Desember 2006.[1]

Negara-negara donor bagi Indonesia adalah:


  1. Jepang merupakan kreditur terbesar dengan USD 15,58 miliar.
  2. Bank Pembangunan Asia (ADB) sebesar USS 9,106 miliar
  3. Bank Dunia (World Bank) sebesar USD 8,103 miliar.
  4. Jerman dengan USD 3,809 miliar, Amerika Serikat USD 3,545 miliar
  5. Pihak lain, baik bilateral maupun multilateral sebesar USD 16,388 miliar.

Pembayaran utang


Utang luar negeri pemerintah memakan porsi anggaran negara (APBN) yang terbesar dalam satu dekade terakhir. Jumlah pembayaran pokok dan bunga utang hampir dua kali lipat anggaran pembangunan, dan memakan lebih dari separuh penerimaan pajak. Pembayaran cicilan utang sudah mengambil porsi 52% dari total penerimaan pajak yang dibayarkan rakyat sebesar Rp 219,4 triliun.[2] Jumlah utang negara Indonesia kepada sejumlah negara asing (negara donor)di luar negeri pada posisi finansial 2006, mengalami penurunan sejak 2004 lalu sehingga utang luar negeri Indonesia kini 'tinggal' USD 125.258 juta atau sekitar Rp1250 triliun lebih.[3]

Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia melakukan pelunasan utang kepada IMF. Pelunasan sebesar 3,181,742,918 dolar AS merupakan sisa pinjaman yang seharusnya jatuh tempo pada akhir 2010.[4] Ada tiga alasan yang dikemukakan atas pembayaran utang tersebut, adalah meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak kuartal ketiga 2005 dari 4,3 persen menjadi 4,58 persen; kemampuan Bank Indonesia (BI) membayar cicilan utang kepada IMF; dan masalah cadangan devisa dan kemampuan kita (Indonesia) untuk menciptakan ketahanan.[5]

Angka kemiskinan dan pengangguran


Sejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7 persen atau 39 juta penduduk Indonesia tergolong kategori penduduk miskin. Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Di antara 100 juta angkatan kerja menganggur, 10,5 juta pengangguran terbuka.

Perbaikan ekonomi makro


Adanya perbaikan ekonomi makro ditandai dengan:


  • Rendahnya angka inflasi pada September 2006 yang hanya mencapai 0,38 persen yang membuat ekspektasi inflasi tahun 2006 kembali satu digit dibawah 8 persen.
  • Pembayaran utang yang berimbang (balance of payment) yang membaik
  • Nilai tukar rupiah yang cukup stabil, yaitu sebesar Rp.9.200 per USD.


Angka-angka tersebut cukup menjanjikan bagi peningkatan perekonomian.

Referensi


  1. ^ Suara Pembaruan
  2. ^ Walhi
  3. ^ Harian Sinar Indonesia Baru, 25 Mei 2007
  4. ^ Kompas Cyber Media, Kamis, 12 Oktober 2006
  5. ^ Kompas Cyber Media, Selasa, 14 Februari 2006

Lalu bagaimana saat ini hutang Indonesia sampai akhir tahun 2011.?
Sampai akhit tahun 2011 utang indonesia tercatat Rp. 1.804 Triliun (sumber, Kompas.com).
Dari sini saya memberikan sebuah solusi yang mudah-mudahan semua orang terlebih para pembaca berkenan menerima apalagi mengimplementasikan ini ke dalam tindakan nyata. Bagaimana caranya..???
Cukup mengumpulkan uang Rp.1000 di seluruh Indonesia. Coba kita kalkulasikan jumlahnya jika kita ambil sampel jumlah rakyat indonesia 250 juta jiwa (walau pun sekarang lebih) x Rp.1000/bulan = Rp.250.000.000.000 (2,5 M) x 1 tahun = Rp. 3 Triliun yang artinya dalam 1 tahun kita dapat membantu negara ini untuk membayar hutang-hutangnya hanya dengan Rp.1000/bulan atau Rp.12.ooo/tahun.
Sampingkan dahulu egoisme,pikiran negatif ataau ketakutan-ketakutan yang anda miliki, asalkan kita kawal bersama dengan melibatkan seluruh elemen bangsa ini, rasanya kita bisa melakukan perubahan cukup signifikan buat negara ini. Sedangkan kelebihan dari uang yang kita kumpulkan dan cadangan devisa negara bisa di gunakan untuk mensejahterakan rakyat kecil.
Coba pahami dan kemudian lakukan,karena hari ini saya telah melakukannya,bagaimana dengan anda sendir..???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline