Lihat ke Halaman Asli

Ilmu, Filsafat, dan Agama

Diperbarui: 16 Februari 2020   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Judul Buku : Ilmu, Filsafat, Dan Agama

Penulis       : H. Endang Saifuddin Anshari

Penerbit     : PT Dunia Pustaka Jaya

Tahun terbit : 2018

Buku ini yang ditulis oleh Endang Saifuddin Anshari membahas mengenai ilmu pengetahuan, Hakikat kemanusiaan, Filsafat, dan terakhir Agama. Buku ini ditujukan untuk yang menempuh jenjang sarjana dan cendekiawan. Karena memang sudah sepantasnya jiwa mereka itu diikat dengan kebenaran untuk berpikir kritisnya. Adapun kebenarannya yaitu judul buku ini ''ilmu, filsafat, dan agama''. Didalam buku ini, penulis membahas tentang tiga unsur tersebut. Buku ini mempunyai 12 bab. Mausia memiliki akal yang sempurna sejak dari lahir dan butuh ilmu untuk menyempurnakannya, Para ahli menyimpulkan bahwa manusia itu suka bertanya, dan memiliki hasrat untuk bertanya potensinnya tinggi dalam persoalan itu. Dalam ilmu mantiq, disebutkan disebutkan perbedaan antara hewan dan manusia yaitu manusia punya akal fikiran yang sehat dan hewan tidak mempunyai akal. Beerling menyimpulkan dalam perkatannya kalimat tersebut bahwa manusia itu suka bertanya. Ketika ingin bertanya maka manusia sebelum bertanya akan berpikir dulu apa-apa yang ditanyakan. Tujuan dari bertanya adalah untuk menemukan sebuah Kesimpulan dan Kesimpulan itu kebenaran yang hakiki tentang suatu yang dipertanyakan. Dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makluk sejati yang mencari kebenaran.

Ada tinga teori yang membahas kebenaran pertama, teori korespondensi kedua, teori konsistensi ketiga, teori pragmatis. Teori korespondensi adalah kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan itu sendiri. Kemudian teori konsistensi menyatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara satu pernyataan dengan kenyataan lainnya yang lebih diketahui, dan diakui kebenarannya. Teori ini disebut juga teori penyaksian oleh keputusan-keputusan lain terdahulu yang telah diketahui, diterima, dan diakui kebenarannya. Adapun yang terakhir teori pragmatis tidaknya suatu ucapan, dalil atau teori semata-mata harus di sudutkan dengan faedah atau tidaknya suatu dalil itu ucapan atau teori tesebut bagi manusia yang bertingkah dalam hidup mereka di dunia ini.

Hidup adalah sebuah pergerakan bernapas dan menjalankan kehidupan di dunia ini dengan selalu berusaha serta selalu bersemangat dalam tantangan masalah, problematika di kehidupan dunia ini. Cara menyelesaiakan sebuah masalah tentu manusia bercabang-cabang memiliki cara yang bisa ia tuntaskan masalah itu. Para ahli mengelompokkan masalah menjadi dua kategori pertama, masalah segera (immediate problems) dan masalah asasi (ultimate problems). Masalah segera yaitu masalah-masalah praktis yang sering terjadi di lingkupan sehari hari atau di kehidupan sehari-hari sedangkan masalah asasi yaitu masalah mengenai diri sendiri, yang menanyakan tentang diri sendiri serta apa tujuan hidup yang kita inginkan di dunia ini. Adapun yang berkaitan dengan masalah ini berkaitan dengan tiga hal pokok atau inti yang pertama, diri manusia itu sendiri, kedua alam, ketiga tuhan.

Ada tiga cara atau tiga metode dapat dilakukan manusia untuk menyelesaikan masalah yang dia alami, yaitu dengan Ilmu pengetahuan, Berfilsafat dan beragama. Pertama, pengetahuan dibedakan menjadi empat bagian: pengetahuan ilmiah, pengetahuan biasa, pengetahuan filosofis, dan pengetahuan theologis. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang memilik metode dan system tersendiri. Sendangkan, Perngetahuan biasa adalah pengetahuan yang biasa kita dapatkan dalam sehari- hari kita lakukan, selanjutnya pengetahuan filosofis adalah pengetahuan yang mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab dari pengetahuan biasa. Adapun terakhir teori theologies adalah pengetahuan tentang keagamaan. Kedua, filsafat bisa didefenisikan sebagai suatu ilmu yang mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan atau masalah problematika yang tidak bisa diselesaikan oleh pengetahuan biasa. Adapun perbedaan dari filsafat dan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan biasannya  menelusuri Objek yang ingin dicari keterangan sedalam dalamnya sampai ke akar permasalahan tesebut. Dan filsafat memiliki cabang cabang dasar yang mendasarinya : logika, estetika, epistemologi, filsafat khusus(filsafat agama, hukum, ilmu, pendidikan, manusia, dan lain-lain.

Dan agama yang ketiga. Agama dibagi menjadi dua yaitu agama samawi dan ardhi, adapun samawi adalah agaman yang turun dari langit dan ardhi adalah agama buatan manusia. Agama samawi hanya satu yaitu islam. Sedangkan yang diluar itu adalah agama selain dari agama islam itulah agama ardhi seperti yahudi, nasrani, konghucu, budha, hindu, dan lainnya. Agama adalah kitab individu seseorang yang ingin di pegangnya atau dijadikan pedoman hidupnya. Dan kunci dari agama adalah keimanan(yakin). Akal manusia hanya memikirkan sesuatu yang masuk akal saja yang hanya dibuktikan dengan indra. Akal manusia tidak dapat mikir dengan Akli adanya tuhan yang maha esa atau wujudnya. Untuk itu diperlakukan iman dan yakin dalam agama itu sendiri.

Akhir dari ini adalah Kesimpulan, yang dapat diambil dari buku ini unsur kebenarannya yaitu ada tiga pertama, ilmu pengetahuan kedua, filsafat ketiga, agama. Antara ketiga unsur itu ada persamaannya yaitu mencari kebenaran dengan metodenya masing masing. Dan ada juga perbedaannya dari tiga unsur tersebut ilmu dan filsafat bersumber dari akal manusia, dan agama sumber nya dari Tuhan Semesta Alam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline