Lihat ke Halaman Asli

Reza Indriani

Mahasiswa

Menjadikan Birokrasi sebagai Pelayan Masyarakat: Sebuah Refleksi dan Kontemplasi

Diperbarui: 24 Juni 2024   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Birokrasi telah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia, terutama sejak abad ke-19. Birokrasi memainkan peran yang sangat penting dan mendasar dalam sejarah. Ketika ditanya tentang organisasi mana yang paling esensial dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang akan mengidentifikasi birokrasi. 

Dari kelahiran hingga kematian, individu dalam masyarakat modern secara terus-menerus berinteraksi dengan berbagai lembaga pemerintah yang dikelola oleh birokrat.

Birokrasi dapat dipahami sebagai bagian dari proses formal yang mengatur kembali realitas, mengklasifikasikan serta mendistribusikan kembali aspeknya. Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kontrol dan arah, serta memungkinkan lembaga modern untuk memperluas jangkauan kerjanya. 

Melalui klasifikasi berdasarkan 'metode' tertentu, birokrasi menyusun dan mengelompokkan fenomena tertentu dalam realitas dengan menggunakan ekspresi linguistik yang memerlukan konsep-konsep yang menggambarkan aspek tertentu dari dunia. Tugas klasifikasi ini menetapkan kriteria untuk apa yang termasuk atau tidak termasuk, serta menentukan bagaimana pekerjaan diorganisir. 

Namun, modernitas yang berkembang, dengan serangkaian perubahan sosial yang mengarahkan individu pada tatanan baru, dicapai tidak hanya melalui peningkatan formalitas, tetapi juga melalui standardisasi dan homogenisasi. Dengan demikian, konvensi berfungsi untuk mengurangi ketidakpastian dengan membatasi variasi dalam peristiwa, tindakan, dan interpretasi yang mungkin terjadi. (Prabowo, 2022).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Kasus Pemerintah Kabupaten Biak Numfor

Efektivitas birokrasi pada pemerintahan Kabupaten Biak Numfor

Pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang disediakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dapat dianalisis melalui beberapa aspek: Aktor, Ketergantungan, dan Kerangka; Interaksi dan Kompleksitas; Fitur Kelembagaan; dan Manajemen Jaringan. 

Aktor, Ketergantungan, dan Kerangka: Ini melibatkan proses penyampaian kebijakan dan pelayanan publik yang dibentuk dan dilaksanakan dengan mengandalkan unsur-unsur yang saling tergantung satu sama lain. Dalam konteks pelayanan pembuatan e-KTP, Disdukcapil Kabupaten Biak Numfor telah menyiapkan surat keterangan (suket) untuk warga yang telah menyelesaikan proses perekaman data. 

Interaksi dan kompleksitas, ini menggambarkan interaksi yang kompleks antara berbagai elemen yang saling berhubungan. Untuk mengatasi masalah dalam pelayanan kepada masyarakat, diperlukan negosiasi dan solusi yang efektif. Pada Disdukcapil Kabupaten Biak Numfor, meskipun terdapat kendala seperti masalah jaringan atau server, serta antrian yang panjang, pelayanan e-KTP tetap berjalan lancar karena koordinasi yang baik di antara semua elemen yang terlibat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline