Lihat ke Halaman Asli

Jakarta Masih Berbudaya

Diperbarui: 29 Januari 2017   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Detik

Permasalahan kebudayaan memang tidak ada habisnya. Indonesia sudah beberapa kali mengalami perseteruan hak dan kepemilikan budaya dengan negara lain. Kita pasti masih ingat soal budaya Reog yang hendak dicatut oleh negeri jiran, Malaysia. Kasus ini menunjukkan jika tidak dijaga dan dilestarikan dengan baik maka kebudayaan dapat hilang dan diakui oleh negara lain. Sudah menjadi tanggung jawab tiap warga negara untuk menjaga produk kebudayaan dari jamahan bangsa asing yang hendak mencatutnya.

Budaya wayang kulit tentu sudah melekat begitu erat dengan kehidupan sehari-hari kita. Banyak petuah dan pepatah yang dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam rutinitas sehari-hari. Kisah wayang menceritakan kesetiakawanan, kepemimpinan, perjuangan, kisah cinta, humor dan pengorbanan. Kisah wayang dapat memberikan kita banyak pembelajaran dan refleksi, hal ini pun disadari betul oleh Cawagub Petahana Djarot Saiful Hidayat.

Semalam, dalam rangka merayakan HUT PDI-P ke 44 diadakan pagelaran Wayang untuk memperingati hari jadi PDI-P dan juga melestarikan budaya lokal asli Indonesia. Djarot menghimbau agar kebudayaan seperti wayang kita lestarikan bersama agar tidak ada lagi kasus serupa seperti konflik Reog dengan Malaysia. "Wayang ini adalah budaya yang sudah diakui oleh Unesco. Kalau kita sendiri tidak menjaga pada akar budayanya, nanti budaya itu diambil oleh orang lain, kita suka marah-marah, inget tidak Reog waktu diambil oleh Malaysia, kita marah," kata Djarot

Wayang inipun diadakan untuk mengingatkan seluruh kader PDI-P agar selalu menjunjung nilai-nilai positif yang terkandung dalam sebuah Pagelaran Wayang. Di mana dalam wayang tersebut, mengingatkan kepada seluruh kader PDIP bahwa sejatinya untuk menjadi seorang pemimpin harus punya keberpihakan para punokawan, para rakyat, wong cilik. Untuk itulah wayang ini diadakan,"

Pada lain kesempatan, Djarot memberikan perhatiannya pula pada kebudayaan Nasi Tumpeng. Menurut Djarot Nasi Tumpeng merupakan salah satu Industri Kreatif yang dapat memberikan banyak manfaat. Hal ini diutarakan saat Mantan Walikota Blitar ini menghadiri lomba Nasi Tumpeng. "Lomba tumpeng ini kan industri kreatif. Dan ini dipunyai oleh budaya kita, nenek moyang kita. Ada lomba seperti ini kan bagus," kata Djarot.

Bahkan, Djarot memberikan tawaran menarik, yaitu memesan Nasi Tumpeng untuk Ulang Tahun Anaknya kepada orang yang berhasil memenangkan lomba tersebut. Pengadaan lomba seperti inilah yang akan memajukan industry rumah tangga kreatif yang sarat dengan nilai kebudayaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline