Lihat ke Halaman Asli

Secarik Kertas Putih

Diperbarui: 7 Mei 2021   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh: Breaking Reza

Secarik kertas putih
Hadir untuk dilukai permukaannya
Oleh aku dan kamu
Juga dia dan mereka

Mengukir yang disuka
Melepas setiap emosi yang bergejolak
Menumpahkan segala macam bentuk pikiran
Mengais isi hati yang terpendam

Secari kertas putih
Terkadang hadir sebagai bahan pelampiasan
Dari semua rasa amarah, benci, dan dendam

Secarik kertas putih
Digores dalam ukiran
Sebagai bentuk ungkapan
Mengungkap cinta yang tersembunyi

Ternodai dengan tinta hitam
Tertulis berbagai macam huruf
Terbentuk dalam untaian kata
Terisi sebuah kalimat tak bersuara

Di secarik kertas
Aku menggambarkan sosok diri
Yang terkadang menjerit
Sewaktu-waktu juga tertawa ria

Dalam secarik kertas
Kau lumuri kenangan
Membekas hingga terasa ke ujung batin
Menyatu di setiap detak nadi

Di permukaan kertas putih ini
Kita saling menulis
Kita juga berekspresi
Bersama satu tujuan

Tapi,
Pernahkah kita mendengar,
Jeritan kertas putih ini?
Yang terus terluka
Akibat tajamnya ujung pena

Tapi,
Pernahkah kita merasakan
Penderitaanya?
Saat merelakan tubuhnya
Dijammah oleh para pemilik nyawa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline