Lihat ke Halaman Asli

Reza Aprilia

Mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta

Teori Marxisme

Diperbarui: 20 Oktober 2024   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Marxisme adalah suatu paham yang mengikuti pemikiran Karl Marx, seorang filsuf, ekonom politik, dan ahli teori sosial asal Prusia. Meskipun Marx menulis tentang berbagai topik sepanjang hidupnya, ia paling dikenal karena analisisnya terhadap sejarah, khususnya mengenai konflik kelas. Ini dapat diringkas sebagai sejarah berbagai masyarakat yang pada dasarnya adalah tentang pertentangan kelas, seperti yang dinyatakan dalam kalimat pembuka Manifesto Komunis. Ideologi Marxisme lahir dari pemikiran kreatif Karl Marx, yang setia mengembangkan teori materialisme dialektis.  

Marxisme merupakan sebuah bentuk protes dari Marx terhadap kapitalisme. Ia berpendapat bahwa kaum kapitalis mengumpulkan kekayaan dengan mengorbankan kaum proletar. Keadaan kaum proletar sangat memprihatinkan, karena mereka dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah yang minim, sementara hasil kerja keras mereka dinikmati oleh para kapitalis. Banyak dari mereka terpaksa tinggal di daerah pinggiran yang kumuh. Marx percaya bahwa masalah ini muncul akibat "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang dikuasai oleh orang-orang kaya. Untuk meningkatkan kesejahteraan kaum proletar, Marx berargumen bahwa kapitalisme perlu digantikan dengan komunisme. Ia memperingatkan bahwa jika keadaan ini dibiarkan, kaum proletar akan bangkit dan menuntut keadilan. Teori ini memiliki fungsi respon terhadap modernitas, dan teori ini merupakan teori meodernitas yakni bagian dari keyakinan modren bahwa maysarakat dapat ditransformasi menjadi lebih baik, kemajuan yang dapat dicapai dalam organisasi sosial melalui penerapan pengatahuan manusia. Marxisme bersandar pada keyakinan bahwa potensi pencapaian dan kebebasan individu terikat pada potensi bagi kemajuan dalam organisasi sosial yang berarti juga sturktur masyarakat.

Di sisi lain, strukturalisme adalah pendekatan teoretis yang terutama digunakan dalam ilmu-ilmu sosial, humaniora, psikologi, antropologi, dan linguistik. Ini berfokus pada pemahaman struktur mendasar yang menentukan atau membentuk perilaku, persepsi, dan makna manusia. Kaum strukturalis berpendapat bahwa realitas hanya dapat dipahami dengan mengkaji sistem yang lebih luas yang membentuk individu dan peristiwa. Struktural-Marxisme adalah aliran pemikiran yang berupaya memadukan gagasan Marxisme dan strukturalisme. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana struktur sosial dan ekonomi menentukan perilaku dan persepsi individu sambil tetap mengingat perjuangan kelas dan peran kapitalisme dalam menyusun sistem ini. Kaum Marxis Struktural berpendapat bahwa kapitalisme adalah sebuah struktur yang membentuk perilaku dan persepsi masyarakat.

Kesimpulan

Marxisme merupakan paham yang dikembangkan oleh Karl Marx, terutama sebagai kritik terhadap kapitalisme. Marx menyoroti konflik kelas antara kaum kapitalis yang mengeksploitasi kaum proletar dan mengusulkan bahwa kapitalisme harus digantikan dengan komunisme untuk mencapai kesejahteraan bersama. Marxisme menekankan pentingnya transformasi sosial dan kemajuan masyarakat melalui perubahan struktur sosial. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline