Lihat ke Halaman Asli

Reza Adi Firmansyah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unikom

Trust

Diperbarui: 24 Oktober 2023   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Trust 

Namaku Leo umurku 21 tahun saya bertempat tinggal di Bandung inilah ceritaku bersama seorang kekasih di dalam hidupku yang berjalan selama 5 tahun yang bernama Gabriella.

Semuanya bermula pada sore hari ditemani oleh bumi cakrawala yang nampak di langit yang indah seakan -- akan semuanya ditakdirkan oleh tuhan dan menyaksikan dua insan bertemu di suatu tempat untuk menjalin suatu hubungan dengan penuh rasa kasih sayang. Bahkan bukan hanya cakrawala saja yang menyinari menuju suatu malam yang indah, burung-burung pun berterbangan berkicau , angin berhembus kencang dan pohon mampu untuk menggerakan tubuhnya seperti semuanya ingin menyampaikan dan membawa pesan  bahwa mereka pun bahagia dan selalu ingin melihat dua insan ini menjalin suatu hubungan dengan penuh rasa kasih sayang tanpa adanya rasa menyakiti satu sama lain.

Semuanya sudah dilewati dengan penuh kebahagiaan dan kasih sayang seperti bumi hanya dimiliki oleh kita berdua, mereka yang disekitar hanyalah saksi dalam hubungan kita yang selalu ingin melihat kita bahagia memberikan senyuman manis yang mengisyaratkan bahwa kita memberikan rasa syukur kepada tuhan karena telah mempertemukan kita berdua sehingga selalu saling memberikan rasa kasih sayang satu sama lain, mengisi kekosongan dalam kamus kehidupan kita berdua sampai pada akhirnya akan di tulis menggunakan tinta hitam yang didalamnya penuh dengan do'a sebagai bentuk rasa syukur dan penuh pengharapan yang diperkuat oleh tinta biru sebagai bentuk pengakuan kita di seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi, yaitu di dalam sebuah buku untuk menjadi bukti bahwa kita bahagia untuk selamanya yaitu di dalam buku pernikahan....... Itulah harapanku dan membayangkan semuanya akan terjadi kepadamu Gabriel.

Tidak ada sama sekali dalam pemikiranku untuk meninggalkanmu, aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu dan aku hanya ingin meminta satu hal, yaitu tetaplah bersamaku dengan selalu memberikan senyumanmu yang indah, bagiku itu adalah hal yang paling membuatku bahagia dan hal yang paling disyukuri kepada tuhan karena telah mempertemukanku dengan seorang wanita yang mampu menerima dan melihat semua kekuranganku bukan menerima dan melihat semuanya atas kelebihanku. Aku pun ingat sekali ketika kamu berbicara ketika aku menanyakan " Apa alasanmu memilihku dibandingkan lelaki yang lain " tanyaku. Kamu pun hanya menjawab " Aku hanya memilih seorang lelaki yang berani menampakan dirinya sesuai dengan kehidupannya tanpa harus selalu menonjolkan sikap baiknya saja layaknya lelaki bertopeng " Jawabnya. Dengan jawabanmu jujur akupun terdiam sejenak karena tidak tahu maksud dari pernyataanmu itu, tapi kamupun akhirnya menjelaskan bahwa dan mengajarkanku untuk membawa suatu arti yang belum pernah didapatkan. " Aku hanya ingin menjalin suatu hubungan dibangun oleh rasa kepercayaan satu sama lain dengan menerima semua kekurangan satu sama lain karena didalam hubungan pentingnya kita menghargai, saling mempercayai, dan menerima semua keadaan yang akan kita lalui bersama yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa kasih sayang dan cinta didalamnya " Ungkapnya. Seketika akupun terenyuh tersenyum, jujur dengan pernyataanmu membuatku semakin percaya kamulah dari sekian banyak wanita yang patut untuk diperjuangkan, kamu selalu selalu memberikan kasih sayang tanpa mengharapkan apapun itu didalamnya selalu memperjuangkan hal yang kita bangun selama ini, mungkin ungkapan rasa sayang, cinta, atau berjanji kepadamu tidak ada artinya bagiku karena aku hanyalah manusia biasa yang tidak mampu untuk selalu mendapatkan hal yang aku inginkan, namun yang bisa aku lakukan adalah bagaimana aku tidak ingin melihat bidadariku kembali terbang di bawa oleh angin yang berhembus kencang dan di ambil oleh gemericik hujan sehingga aku tidak akan mampu untuk menggapai dan membawamu kembali kedalam pelukanku.

Tiba disuatu saat rintik hujan gemericik deras, burung-burung hanya terdiam tampak kedinginan, langit cakrawala tidak kunjung datang, apa mungkin ini memiliki suatu arti didalamnya karena langit tampak gelap, gemericik hujan deras datang seperti memberikan suatu kabar kesedihan yang akan segera datang menghampiri dan ternyata memang betul pada saat itulah hubunganku yang telah dibangun selama 5 tahun mendapatkan suatu kabar buruk, entahlah dalam pikirku semua ini bisa dipertahankan ataupun tidak, aku hanya berharap semoga masih ada waktu, masih ada restu dari semesta alam yang memberikan jalan bagi kita berdua. Hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan mulai hilang tanpa disadari yang membawa seluruh kebahagiaan dan akal sehat bagi kita berdua, hal yang pernah dilakukan setiap saat kini mungkin hanya tertinggal di atas serpihan-serpihan foto yang akan selalu dikenang. Mungkin ini juga salahku dimana kepercayaan yang telah dibangun bisa hilang dengan cepat begitu saja seperti daun-daun yang terbang meninggalkan rumahnya terbawa oleh hembusan angin yang kencang. Tidak habis didalam pikirku mengapa semuanya bisa terjadi kepercayaan lah yang membangun semuanya tetapi kepercayaan juga yang meruntuhkannya selalu ingin ku tanyakan padamu " Mengapa pernyataanmu pada awal mula kita bertemu dengan semuanya dibangun kepercayaan pada akhirnya akan menumbuhkan kasih sayang dan cinta kini semuanya hilang sekaan akan pernyataanmu dulu hanyalah jebakan ? " Itulah pertanyaanku padamu Gabriel. Mengapa dengan kondisi kita pada saat ini dirimu hanya memberikan suatu alasan yang tidak pasti seolah-olah dirimu akan meninggalkanku dengan senyap tanpa terburu-buru hanya karena persoalan kepercayaan, apakah semuanya kurang cukup bagimu ketika aku telah selalu berusaha menjaga kepercayaan yang telah dirimu percayakan kepadaku, apakah usahaku tidak begitu kuat untuk membuatmu selalu percaya selama ini Gabriel.  Mengapa ini semuanya bisa terjadi tuhan, apa salahku sebenarnya aku tidak tahu harus seperti apa dan bagaimana semuanya direnggut begitu saja terhempas menyisakan serpihan-serpihan kenangan yang sangat sulit bagiku untuk dilupakan, kepercayaan yang selalu dijaga dengan baik untuk selalu mendapatkan kebahagiaan justru kepercayaanlah yang membawa semuanya dan menyisakan kesedihan, aku tidak mengerti tentang semuanya hal yang ditakutkan bagiku kini nampak jelas ada didepanku, apakah harapan dan doaku tidak direstui olehmu ?.  Kini kekasihku mulai pergi di bawa oleh angin dan gemericik hujan yang membuatku tak berdaya untuk menggapaimu kembali kedalam pelukanku.

Gemericik hujan mulai berhenti awan-awan hitam mulai sirna hanya ada satu sinar matahari yang terang ditemani oleh indahnya Pelangi seperti ada jawaban di setiap pertanyaanku, kini aku sudah mulai mengikhlaskan aku teringat ketika aku pernah berbicara padamu Gabriel " Aku hanya bisa mensyukuri kepada tuhan karena telah mempertemukanku denganmu aku hanya manusia biasa tidak bisa semua keinginanku selalu bisa aku dapatkan semua makhluk semesta alam seutuhnya hanya dimiliki oleh tuhan sang pencipta". Kini aku Ikhlas Gabriel bila dirimu ingin meninggalkanku, aku akan menghadapi semuanya dengan senyuman seperti halnya yang pernah aku lakukan ketika awal mula kita bertemu, aku ingin berterima kasih padamu telah mengajarkan arti rasa kasih sayang dan cinta yang dibangun oleh kepercayaan tanpa harus selalu memaksakan karena aku sadari kita hanyalah makhluk yang diciptakan.

Marissa Abao's Images

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline