Lihat ke Halaman Asli

Reza Pahala

seorang fotografer/videografer darat dan udara

Malam Itu

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu aku duduk di bale yang beralaskan warna putih di tempat terbuka

Malam itu langit memamerkan teman-temannya, Bintang dengan berbagai rasi dan bulan yang baru saja lahir

Malam itu bergema takbir, tahmid, tahlil tak pernah putus seperti estafetnya pelari marathon

Malam itu suara letusan kembang api ikut meramaikan seakan sedang berkolaborasi memainkan musik dan mewarnai

Sungguh Aku menikmatinya malam itu dengan senang.

Tetiba henfon ku bunyi tanda ada pesan masuk, Aku lihat pesannya dari seorang perempuan yang aku anggap istimewa

Membaca pesan dari nya aku sedikit suprie karena isi pesannya menanyakan “kamu lagi dimana” aku segera membalas dengan apa adanya.

Motor sudah ku nyalakan untuk berangkat ke rumahnyaestimate perjalanan ke rumahnya adalah 20 menit sampai sana

Di perjalanan perasaan ini campur-campur tapi enak seperti Sop Buah, Ada perasaan senang, grogi, tidak PeDe dan seperti mimpi. Karena Baru beberapa hari saja kita intens saling kirim pesan dan ini juga menjadi awal kita bertemu secara non formal. Yang sebelumnya kita hanya bertemu di kantor saja itu pun bisa di hitung pakai jari tangan dalam setahun. “ah saya lebay.

Sampai sudah di depan rumahnya dan ketemu dia. Bisa di bayangkan betapa kikuknya saya di hadapannya namun saya tetap mencoba stay cool, calm & confident.

Kita pun segera meluncur ke tempat tujuan yang sudah di tentukan di pesan singkat tadi.yaitu ke rawa belong pasar kembang. Suasana cepat mencair kita asik mengobrol di atas motor dan terasa saling nyaman.

Sungguh aku menikmatinya malam itu dengan bahagia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline