Pola asuh anak merupakan cara orang tua mendidik atau mengasuh anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan semestinya. Setiap orang tua mempunyai pola asuh yang berbeda-beda terhadap anaknya. Pola asuh yang baik menghasilkan anak yang baik dalam tumbuh kembangnya, dan pola asuh yang buruk akan menghasilkan anak yang buruk pula dalam segi kepribadiannya. Dalam hal ini artinya pola asuh anak yang diberikan oleh orang tua begitu sangat krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan serta kepribadian anak, terlebih lagi untuk anak yang masih berada pada usia balita. Oleh karena itu, tidak ada satupun orang tua yang benar-benar tidak memperhatikan pola asuh terhadap anak-anaknya
Pola asuh orang tua terhadap anak dapat dilakukan bermacam-macam bentuk dan caranya, seperti pola asuh orang tua yang selalu terbuka dan memberikan kebebasan terhadap anaknya, orang tua yang tegas dan kaku, orang tua yang mendukung penuh minat anaknya dan ada juga orang tua yang membatasi ruang anak-anaknya. Pola asuh yang sudah di sebutkan tersebut dapat dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya mulai dari usia balita hingga anak-anak menuju remaja.
Pola asuh anak yang diberikan oleh orang tua seringkali memerlukan sebuah sarana, hal ini agar pola asuh tersebut dapat tertuju dengan baik dan berdampak positif pada anak-anak, sarana tersebut dapat berupa seperti sebuah lingkungan yang baik, sarana permainan yang menyenangkan bagi anak, dan sarana fasilitas penunjang lainnya. Selain daripada itu, di era perkembangan zaman yang sudah modern kini nampaknya sarana-sarana yang diperlukan untuk pola asuh anak juga kian bertambah berbagai macam variasi kebutuhannya, salah satu sarana diera modern kini ialah sebuah 'gadget'. Gadget dapat menjadi sebuah sarana pola asuh anak yang baik dengan segala dampak positifnya, meskipun hal ini masih menjadi pro dan kontra di kalangan publik terkait penggunaan gadget pada anak-anak.
Penggunaan gadget dalam pola asuh terhadap anak memang banyak menuai kontradiksi, beberapa orang tua merasa jika anaknya menggunakan atau memakai gadget dikhawatirkan akan timbul sebuah permasalahan pada diri anaknya, disisi lain ada juga beberapa orang tua yang merasa jika memakai gadget mereka akan mendapatkan sebuah dampak positifnya.
Lalu, baikkah sebenarnya penggunaan gadget untuk pola asuh terhadap anak-anak maupun balita? Jika kita melihat sebuah karya tulis milik para pakar peneliti, cendikiawan, dan akademisi yang menggeluti bidang parenting atau pola asuh anak-anak, umumnya mereka mengatakan bahwasanya penggunaan gadget terhadap anak-anak maupun balita memberikan lebih banyak dampak negatif, menggunakannya saja tidak boleh terlebih lagi memakainya untuk sebuah pola asuh anak. Hal tersebut artinya tidak baik dengan berbagai macam alasan yang ada, salah satu diantara banyaknya alasan yang ada ialah karena dapat menimbulkan masalah terhadap anak (seperti kecanduan), baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Namun jika kita menelisik lebih dalam lagi, seperti yang sudah di sebut-sebutkan sebelum nya diatas, bahwasanya terdapat sebuah dampak-dampak positif pada sebuah gadget untuk anak sehingga dapat mewajarkan penggunaannya, akan tetapi dengan catatan jika gadget hanya sebagai sarana bermain untuk anak saja bukan untuk alat sarana pola asuh yang penggunaannya intens. Tentunya hal ini juga akan menjadi sebuah argumen kontradiksi terkait ketidak bolehan anak-anak ataupun balita dalam menggunakan gadget. Dapat kita jabarkan argumen-argumen tersebut, diantaranya yaitu sebagai berikut:
* Penggunaan gadget terhadap anak-anak pada dasarnya bersifat netral tidak baik atau tidak buruk, itu semua tergantung pada orang tua.
* Usia anak-anak dan balita dalam masa tumbuh kembangnya mereka cenderung memang menyukai suatu hal yang penuh dengan ragam visual penuh gerak dan penuh warna. Itu semua bisa didapatkan melalui konten-konten anak yang menarik di gadget.
*Dapat meningkatkan daya imajinasi seorang anak, sehingga membuatnya lebih kreatif.
*Sudah banyak sebuah konten khusus anak-anak dan aplikasi khusus penggunaan pada anak seperti YouTube kids dan lain sebagai, sehingga aman untuk ditonton anak-anak dan balita.