"Jalan cinta", itulah kiranya sebutan lain dari jalan yang terletak di area pesawahan desa Mulyasari kecamatan Losari, kabupaten Cirebon. Entah kapan dan mengapa jalan tersebut bisa dinamakan menjadi seperti itu, yang pasti hingga kini sebutan 'jalan cinta' menjadi melekat dan dikenal oleh kalangan masyarakat kecamatan Losari.
Menurut kebanyakan orang, sebutan "jalan cinta" ini diberikan karena pada area jalan tersebut seringkali memang dijadikan sebagai pilihan tempat untuk para kaula muda menjalin asmara atau berpacaran, hal ini memang benar adanya, jika kita menilik melewati jalan tersebut terdapat banyak pasangan muda & mudi yang sedang menjalin hubungan asmara alias berpacaran.
Adanya penyebutan nama "jalan cinta" sebenarnya bukan diberikan oleh masyarakat desa Mulyasari itu sendiri melainkan penyebutan itu ada karena disebut-sebut oleh masyarakat luar, masyarakat desa Mulyasari sendiri lebih sering menyebut jalan itu sendiri dengan sebutan 'jalan Nasim' karena letaknya yang berada dekat pada blok Nasim desa Mulyasari.
Terlepas dari semua itu, pelabelan nama 'jalan cinta' yang terletak pada desa Mulyasari kecamatan Losari kabupaten Cirebon sudah jelas memiliki arti konotasi yang buruk. Tentunya penyebutan 'jalan cinta' seharusnya bisa diganti dengan makna yang lebih baik lagi, namun bagaimanapun juga memang seperti itu lah latar belakang munculnya penyebutan 'jalan cinta' itu sendiri.
Hingga saat ini masyarakat desa Mulyasari semakin menjadi sadar bahwa desa nya tak ingin di cap buruk karena masalah adanya sebuah sebutan 'jalan cinta' yang menjadi tempat untuk para muda-mudi melakukan kegiatan yang berpotensi mengarah kepada hal yang lebih buruk lagi.
Kini tempat tersebut berusaha disulap menjadi sebuah tempat umum yang lebih baik, dan lebih sehat lagi, beberapa kegiatan bermanfaat pun sekarang dilakukan di tempat tersebut, seperti diadakannya kegiatan aksi sosial, amal bakti, gelar buku, senam sehat setiap pagi, tempat budidaya ternak lele, pameran, hingga terdapat juga warung angkringan. Kedepan wilayah jalan pesawahan tersebut berpotensi akan menjadi sebuah taman edukasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H