Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Permendikbudristek) Nomor 48 Tahun 2022 dan perubahan terakhir Permendikbudristek Nomor 62 Tahun 2023, ada tiga jalur masuk penerimaan mahasiswa baru 2024 program diploma dan program sarjana pada perguruan tinggi negeri (PTN). Tiga jalur tersebut yaitu jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP); Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT); dan Seleksi Mandiri.
Menurut laman UNY 2024 tentang seleksi SNBT, Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024 merupakan seleksi masuk perguruan tinggi yang dilakukan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan dapat ditambah dengan kriteria lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PTN Akademik, PTN Vokasi, atau Perguruan Tinggi Keagamaan Agama Islam Negeri (PTKIN) yang bersangkutan.
Dalam tesnya, SNBT akan mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, hingga literasi dalam Bahasa Inggris. SNBT termasuk dalam Seleksi nasional penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang dinaungi oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan.
Bagi para calon mahasiswa baru, tes SNBT ini adalah salah satu jalur masuk keperguruan tinggi yang memiliki banyak peminat. UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) adalah momen krusial dimana siswa-siswi di Indonesia berlomba lomba untuk mendapatkan score yang tinggi sehingga dapat masuk kedalam universitas impian mereka. Persiapan akademis siswa tentunya menjadi faktor utama dalam menentukan hasil UTBK.
Selain persiapan, akademis, materi, dan juga mental, kondisi lingkungan di tempat ujian juga memegang peran penting dalam proses pengerjaan dan hasil UTBK yang diperoleh. Faktor lingkungan, sering dibicarakan dari tahun- ketahun sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengerjaan dan hasil ujian. Menurut Diana, peserta UTBK 2023 menjelaskan "Kondisi lingkungan UTBK sangat berpengaruh terhadap proses pengerjaan dan hasil ujian karena saat pengerjaan UTBK membutuhkan tempat yang nyaman, tidak gerah, dan fokus. Bayangkan dengan menghadap laptop atau komputer selama 3 jam dan dengan lingkungan yang tidak konduktif akan membuat siswa frustasi yang akan mempengaruhi hasil ujian." Berabagai faktor lingkungan seperti suhu ruangan, kebisingan, pencahayaan,kualitas udara, dan tata letak ruangan bisa mempengaruhi kinerja siswa. Berikut adalah opini dan refleksi mengenai pengaruh kondisi lingkungan UTBK terhadap proses pengerjaan dan hasil ujian.
Suhu Ruangan
Suhu ruangan memainkan peran penting dalam kenyamanan fisik siswa. Suhu yang terlalu dingin dapat menyebabkan siswa merasa tidak nyaman, menggigil, dan mengalami kaku pada otot yang mengganggu konsentrasi mereka.
Menurut unggahan akun Base SBMPTNFES diaplikasi X, menyebutkan bahwa, "ruang UTBK terlalu dingin. Aku sempat kedinginan dan bersin-bersin ketika UTBK berlangsung." Hal ini didukung oleh banyak siswa lain dengan pengalaman yang sama. Sebaliknya, suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan keringat berlebih, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi. Menurut penjelasan dari Nur Fajriyani, dkk dalam Jurnal Bio Educatio Volume 5, Nomor 1, April 2020, hlm. 11-15 menunjukkan bahwa "suhu optimal untuk belajar dan bekerja adalah sekitar 22-25 derajat Celsius."
Menjaga suhu ruangan dalam kisaran ini dapat membantu siswa merasa nyaman dan fokus selama ujian. Penyelenggara ujian harus memastikan bahwa sistem AC diatur dengan baik dan suhu ruangan dijaga agar tidak terlalu ekstrem.
Kebisingan
Lingkungan yang tenang sangat penting untuk konsentrasi penuh selama ujian. Kebisingan dari luar ruangan, seperti suara kendaraan, suara bebenah bangunan, suara teriakan atau aktivitas lain, serta dari dalam ruangan, seperti suara AC atau obrolan, dapat mengganggu fokus siswa dan menyebabkan distraksi. Distraksi adalah metode pengalihan perhatian, dimana seseorang mudah terpikat atau terganggu dengan segala sesuatu baik itu gangguan dari dalam diri sendiri ataupun dari luar yang membuat konsentrasi dan fokus seseorang hilang.
Isolasi suara yang baik dan pemilihan lokasi ujian yang jauh dari sumber kebisingan adalah langkah-langkah penting untuk mengurangi gangguan. Pengawas ujian juga harus memastikan suasana tetap tenang dan bebas dari gangguan suara yang tidak perlu. Sebagai siswa UTBK sendiri, hendaknya tidak mengeluarkan suara -- suara yang mengganggu siswalainnya dalam proses pengerjaan UTBK seperti menanyakan jawaban, berteriak, usil dengan mendecit-decitkan sepatu dan lainnya. Selain itu, siswa yang berisik akan mendapatkan sanksi dari panitia.
Pencahayaan
Pencahayaan yang memadai sangat penting untuk mencegah kelelahan mata dan memastikan siswa dapat melihat soal ujian dengan jelas. Pencahayaan yang terlalu terang dapat menyebabkan silau dan sakit kepala. Sementara pencahayaan yang terlalu redup dapat membuat sulit membaca soal.