Lihat ke Halaman Asli

Reza Akbar

mahasiswa

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat Trenggalek melalui Pemberdayaan KWT Lembah Kuncung dengan Pengembangan Hidroponik Terpadu Sistem Otoma

Diperbarui: 10 November 2024   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pribadi

Trenggalek, 10 November 2024 --- Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan memperkuat ekonomi lokal, Kelompok Wanita Tani (KWT) Lembah Kuncung di Kabupaten Trenggalek berhasil melaksanakan program pengembangan hidroponik terpadu sistem otomatis. Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang digagas oleh tim pengabdian universitas dengan dukungan dari pemerintah daerah setempat.

Kegiatan ini diawali dengan pelatihan intensif yang melibatkan anggota KWT dalam teknik budidaya tanaman hidroponik menggunakan sistem otomatisasi. Melalui program ini, anggota KWT diberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai cara mengoperasikan sistem hidroponik berbasis sensor, pemantauan nutrisi, serta pengendalian otomatis yang memungkinkan pemeliharaan tanaman secara efisien. Sistem ini mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT), sehingga memungkinkan pemantauan kondisi tanaman secara real-time melalui aplikasi ponsel.

Ketua KWT Lembah Kuncung, Ibu Siti Nurhayati, menyampaikan bahwa penerapan teknologi hidroponik otomatisasi telah membawa dampak positif bagi anggota KWT, khususnya dalam meningkatkan hasil panen sayuran hijau berkualitas tinggi. "Dengan adanya teknologi ini, kami bisa mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi, serta menghemat waktu dalam pemeliharaan tanaman. Hasil panen pun meningkat, sehingga dapat mendukung kebutuhan pangan lokal dan memperluas pasar," ujar Siti.

Program ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemerintah daerah. Kepala Dinas Pertanian Trenggalek, Bapak Agus Subandi, menyatakan bahwa inisiatif ini sejalan dengan program ketahanan pangan nasional. "Kami mendukung penuh program ini karena mampu memberdayakan masyarakat lokal, khususnya kaum perempuan, dalam menghasilkan produk pangan yang sehat dan ramah lingkungan," jelasnya.

Selain pelatihan, program ini juga mencakup pendampingan teknis dan monitoring berkala untuk memastikan keberhasilan implementasi sistem hidroponik terpadu. Produk-produk hasil budidaya hidroponik ini telah dipasarkan ke pasar lokal dan dijual secara daring, mendapatkan respon positif dari konsumen yang mengutamakan produk pangan sehat dan berkualitas.

Dengan keberhasilan program ini, diharapkan KWT Lembah Kuncung dapat menjadi percontohan bagi komunitas tani lainnya di Trenggalek. Program pengembangan hidroponik terpadu sistem otomatis ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi modern dalam pertanian mampu meningkatkan efisiensi produksi, memberdayakan masyarakat, dan memperkuat ketahanan pangan daerah.

Program ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan, serta menjadi langkah penting menuju pertanian berkelanjutan yang mandiri dan inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline