Lihat ke Halaman Asli

Menjalani Hidup Penuh Makna

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apakah kita pernah bertanya di dalam hati, untuk apa sang pencipta mencipkan kita di dunia ini? Dan apakah tujuan hidup kita sesungguhnya? Ada yang bilang ingin sukses, ada yang bilang ingin berguna bagi nusa, bangsa dan agama, ada juga yang bilang ingin selamat dunia dan akhirat. Well, itu sih sah-sah saja karena memang tujuan hidupnya seperti itu...
Tapi alangkah lebih baiknya kit sadar kalau kita itu makhluk(yang diciptakan) bahwa ada yang menciptakan. Oleh karena itu kita harusnya hidup sesuai yang menciptakan. Contoh, pabrikan yahamah menciptakan sebuah sepeda motor, lalu siapakah yang mengetahui seluk beluk sepeda motor tersebut? tentu saja yamah itu sendiri. tidak mungkin yamaha menciptaka sepeda motor yang membuat aturan honda....
Lalu apa tujuan kita diciptakan oleh sang pencipta???? Apakah Allah Swt menciptakan kita hanya main-main saja dan tanpa tujuan???

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (Qs Al mu'minuun: 115)

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah menciptakan kita bukan secara main-main, berati Allah mempunyai tujuan dengan penciptaan manusia itu.

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.                                   (Qs Adz Dzaariyaat: 56)

Sudah jelas di ayat tersebut Allah menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepadaNya.. Lalu apa itu ibadah? Mungkin kita sudah tau tujuan hidup ibadah, tapi jika tidak tau makna ibadah itu sendiri sama saja sia-sia. Seperti kia mau berangkat ke Jakarta, tapi tidak tau Jakarta itu dimana dan Jakarta itu seperti apa..

Menurut bahasa ibadah berarti Ta'at, tunduk atau patuh. Secara istilah Ibadah adalah ta'at/tunduk/patuh pada semua aturan. kemudian siapa yang akan kita ibadahi? Allah ataukah Setan? Tergantung kita siapa yang kita ta'ati?

Dalam menjalani ibadah pun manusia tergolong menjadi 3 golongan:


  1. Pemain
  2. Penonton
  3. tidak main, tidak nonoton


Pertanyaannya dimana kita akan menempatkannya? Pemain, Penonton atau tidak main tidak nonoton? Dari ketiga golongan itu semua memiliki konsekuensi dan resiko masing-masing. Ya itu pilihan masing-masing.

Dalam sebuah pertandingan kira-kira siapa yang mendapat kemenangan? Mungkin pemain dan penonton masih bisa mendapatkannya. Tetapi dalam mendapatkan penghargaan individual siapa yang akan mendapatkannya. tentu saja pemain lah karena dia yang terjun dalam sebuah pertandingan...

nah sekarang apakah kita mau menjadi pemain yang kelak nanti mendapat penghargaan da Allah Swt, sang pencipta, sang Pemilik alam semesta ini. Tentu saja semua juga mau. Ketika dulu saya pernah menjadi juara pertama lomba murid teladan saya sangat bangga dan bahagia sekali, apalagi ini penghargaan dari yang Maha Kuasa? Tetapi itu tidaklah mudah mendapatkannya, perlu perjuangan dan pengorbanan. Banyak jalan berliku dan duri yang harus dilalui, memang itulah konsekuensinya..

Mungkin hanya sekian yang bisa saya tulis. Saya mengajak kepada teman kompasiana , masi kita menjalani hidup sesuai yang menciptakan kitaa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline