Terletak dipuncak sebuah bukit yang bernama gunung kelir dan termasuk dalam wilayah administratif kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, situs cagar budaya ini bernama situs Antaka Pura. Antaka Pura sendiri didirikan dan diberi nama oleh Amangkurat 1 yang memiliki arti istana kematian atau istana tempat menguburkan jenazah.
Situs ini memiliki sejarah menarik, di mana situs ini erat hubungannya dengan tokoh yang dimakamkan yaitu Ratu Mas Malang yang merupakan istri dari Amangkurat 1 yang diangkat menjadi permaisuri denga sebutan Ratu Wetan. Sebelum menjadi istri Amangkurat 1, Ratu Mas Malang adalah istri Ki Panjang Mas yang juga dimakamkan di Antaka Pura.
1. Ki Panjang Mas, Dalang Terkenal
Ki Panjang Mas adalah seorang dalang unggulan Raja Amangkurat 1 waktu itu dan salah seorang dalang tersohor. Ki Panjang Mas sebelum menjadi dalang terkenal, beliau diundang untuk pentas di kraton laut selatan, dikarenakan beliau memiliki bakat dalam seni perwayangan.
Dari saat itu beliau Ki Panjang Mas mulai sering melakukan pentas seni perwayangan yang sangat tersohor di era Mataram Islam. Dan dari saat itulah beliau kenal serta menikahi seorang sinden dalam seni perwayangan yang sangat cantik yang bernama Ratu Mas Malang, Seorang anak dari Dalang Wayang Gedog yang bernama Ki Wayah.
2. Ki Panjang Mas dan Rombongannya Dibunuh
Pembunuhan ini bermula dari sengketa cinta sang raja yaitu Amangkurat 1 kepada istri dari Ki Panjang Mas, Dimana Amangkurat 1 ingin menikahi Ratu Mas Malang dan Ingin mengangkatnya menjadi permaisuri.
Singkat cerita saat itu Ki Panjang Mas sedang melakukan pagelaran wayang, Dan saat rombongan Ki Panjang Mas dan beliau sendiri melakukan perjamuan makan, ternyata perjamuan makan tersebut sudah diberi bubuk racun oleh utusan dari Amangkurat 1.
Bubuk racun yang diberikan pun reaksinya tidak sekaligus langsung meninggal, tetapi ber-reaksi secara perlahan dan terlihat seperti orang sedang sakit. Setelah beberapa hari Ki Panjang Mas dan rombongannya pun diserang sakit dan kemudian meninggal satu-persatu. Kemudian jasad beliau di kuburkan di gunung kelir atau Antaka Pura.