Lihat ke Halaman Asli

Instalasi Pengelolaan Air Limbah Laundry (IPAL) Menjadi Air Ikan Sebagai Solusi Inovatif dan Ramah Lingkungan

Diperbarui: 20 Oktober 2024   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alat Instalasi Pengelolaan Air Limbah Laundry Menjadi Air Ikan Solusi Inovatif & Ramah Lingkungan (Tribun Jogja/Rendika Ferri)

Masalah limbah air dari laundry semakin menjadi perhatian di era modern ini. Dengan meningkatnya penggunaan jasa laundry, terutama di daerah perkotaan, volume limbah air yang dihasilkan pun meningkat secara signifikan. Limbah ini tidak hanya mengandung air bekas cuci, tetapi juga deterjen, pemutih, pelembut pakaian, dan bahan kimia lain yang dapat mencemari lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah tersebut dapat mencemari air tanah dan ekosistem perairan, sehingga menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan. Namun, solusi inovatif hadir dalam bentuk instalasi pengolahan limbah air laundry yang memungkinkan air bekas ini diolah hingga bisa dimanfaatkan kembali, bahkan menjadi air yang layak untuk mendukung kehidupan ikan.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023, sekitar 30% limbah cair domestik di Indonesia berasal dari sektor rumah tangga, termasuk laundry. Jumlah ini sangat besar jika tidak diolah dengan baik, dan bisa menyebabkan pencemaran air yang serius. Inovasi instalasi pengolahan limbah air laundry hadir sebagai solusi ramah lingkungan untuk menangani masalah ini. Melalui beberapa tahapan pengolahan, air limbah laundry yang semula berbahaya dapat diubah menjadi air yang bersih dan aman, bahkan untuk digunakan dalam budidaya ikan.

Tahapan pertama dalam proses pengolahan limbah air laundry adalah penyaringan fisik. Air limbah yang mengandung partikel besar seperti serat kain atau sampah kecil dipisahkan melalui filter kasar. Penyaringan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan padatan kasar dalam air, sehingga memudahkan proses pengolahan selanjutnya. Langkah ini juga penting untuk mencegah penyumbatan pada alat-alat pengolahan di tahap berikutnya.

Selanjutnya, air limbah akan masuk ke dalam tangki pengendapan. Dalam tahap ini, partikel-partikel halus dan bahan kimia yang tersuspensi dalam air akan mengendap di dasar tangki. Pengendapan ini sangat penting untuk mengurangi beban zat kimia yang terkandung dalam air, terutama deterjen dan bahan kimia lainnya yang dapat berbahaya bagi kehidupan ikan. Setelah proses pengendapan selesai, air limbah akan diproses lebih lanjut melalui sistem filtrasi.

Filtrasi merupakan tahapan penting dalam pengolahan limbah laundry. Air yang telah melalui proses pengendapan akan disaring menggunakan media filter khusus seperti pasir, karbon aktif, atau membran khusus. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Dr. Nina Rachmawati pada tahun 2022, penggunaan karbon aktif sebagai filter sangat efektif dalam menyerap sisa bahan kimia seperti deterjen dan senyawa organik lainnya. Proses ini tidak hanya menyaring partikel halus, tetapi juga membantu menghilangkan bau dan warna dari air limbah.

Selain filtrasi fisik, diperlukan juga proses kimiawi untuk menetralkan kandungan zat-zat berbahaya dalam air. Penggunaan bahan kimia penetral seperti kaporit atau hidrogen peroksida dapat membantu menguraikan sisa-sisa bahan kimia yang masih ada dalam air. Namun, penggunaan bahan kimia ini harus disesuaikan dengan dosis yang tepat agar air hasil pengolahan tetap aman untuk kehidupan ikan.

Setelah proses filtrasi dan penetralan, air limbah laundry masih harus melalui tahap pengolahan biologis. Dalam tahap ini, mikroorganisme atau bakteri digunakan untuk menguraikan sisa-sisa bahan organik dan bahan kimia dalam air. Penelitian oleh Dr. Widodo tahun 2023 menunjukkan bahwa penggunaan bakteri aerob dan anaerob dalam instalasi pengolahan limbah sangat efektif dalam menurunkan kadar deterjen dan bahan kimia lainnya yang berbahaya bagi ikan. Proses biologis ini juga ramah lingkungan karena tidak melibatkan penggunaan bahan kimia tambahan.

Air yang telah melalui semua tahapan pengolahan ini pada akhirnya akan menjadi air bersih yang layak untuk digunakan kembali. Namun, untuk memastikan air tersebut benar-benar aman untuk budidaya ikan, perlu dilakukan pengujian kualitas air. Dr. Eko Prasetyo (2021) menegaskan bahwa parameter-parameter seperti pH, kadar oksigen terlarut (DO), dan kandungan zat kimia tertentu harus diuji terlebih dahulu sebelum air tersebut dimasukkan ke dalam kolam ikan. Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa air tersebut memenuhi standar, maka air tersebut dapat digunakan untuk budidaya ikan.

Manfaat dari instalasi pengolahan limbah air laundry menjadi air ikan tidak hanya terbatas pada aspek lingkungan, tetapi juga ekonomi. Di satu sisi, instalasi ini membantu mengurangi pencemaran air dan menjaga kelestarian lingkungan. Di sisi lain, air yang dihasilkan dapat digunakan untuk budidaya ikan, sehingga menciptakan sumber daya tambahan yang bernilai ekonomis. Hal ini sangat relevan bagi masyarakat perkotaan yang sering kali menghadapi keterbatasan air bersih.

Selain itu, instalasi pengolahan ini juga dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk pengelolaan air di sektor komersial, seperti industri laundry besar. Dengan menggunakan teknologi pengolahan air yang tepat, industri laundry dapat mengurangi jejak ekologisnya dan ikut berpartisipasi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air. Prof. Hendra Setiawan, seorang ahli lingkungan dari Universitas Gadjah Mada, dalam sebuah seminar tahun 2024, menyebutkan bahwa penggunaan instalasi pengolahan air di industri laundry akan sangat membantu mengurangi konsumsi air bersih, yang kini semakin terbatas.

Secara teknis, instalasi pengolahan limbah laundry ini juga tidak memerlukan biaya yang terlalu besar. Menurut data yang dipublikasikan oleh Asosiasi Pengolahan Air Limbah Indonesia tahun 2023, biaya instalasi pengolahan limbah untuk skala rumah tangga atau laundry kecil berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta, tergantung pada kapasitas dan kompleksitas sistem yang digunakan. Investasi ini sebanding dengan manfaat yang diperoleh, baik dari segi penghematan air bersih maupun peningkatan kualitas lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline