Lihat ke Halaman Asli

Reyza Amalia

Mahasiswa PPG Prajabatan UNS

Bercengkerama Bersama Guru Inovatif di Abad XXI

Diperbarui: 17 Januari 2023   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Digugu lan ditiru" sebuah slogan yang sudah tidak asing di telinga. Ya, slogan tersebut merupakan sebuah slogan untuk guru. Slogan ini memiliki makna yang dalam bagi guru karena mengisyaratkan bahwa guru menjadi teladan di berbagai kehidupan. Artinya, guru patut untuk ditiru dan dicontoh. Maka, dalam hal ini guru sebagai pemimpin untuk peserta didik harus memberikan contoh teladan dan tindakan yang baik.

Menjadi guru yang inovatif dan kreatif sangat diperlukan. Mengapa demikian? Sejatinya, guru menjadi role model yang selalu dilihat siswa. Siswa akan selalu mengenang guru yang dapat menginspirasinya, entah itu dari etika, strategi mengajar, semangat, tutur bahasa, karya, ataupun respon terhadap peserta didik.

Lalu, bagaimana menjadi guru inovatif dan kreatif di Abad 21?

Tentu, menjadi guru yang inovatif dan kreatif di era sekarang menjadi sebuah tuntutan. Hal ini dikarenakan siswa di era sekarang tentu berbeda dengan generasi sebelumnya. Terlebih lagi pada zaman sekarang teknologi berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan berdampak positif terhadap perkembangan siswa sesuai dengan kebutuhan. Berikut tips dan trik menjadi guru inovatif dan kreatif di era digital.

  • Mengupgrade Kemampuan dan Keterampilan Diri

Guru sebagai seorang pemimpin perlu untuk terus memperbarui kemampuan dan keterampilan diri yang dimiliki. Artinya, guru harus mampu membawa perbaikan ke arah lebih baik. Hal ini dikarenakan setiap tahun, peserta didik hadir dengan wajah baru dengan membawa perkembangan teknologi yang memiliki pengaruh terhadap tren dan informasi. Oleh karena itu, guru perlu menyesuaikan disiplin ilmu yang dimiliki berdasarkan kondisi kekinian yang terjadi.

  • Memanfaatkan Teknologi

Perkembangan teknologi yang pesat ini hendaknya guru mampu memodifikasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi, seperti menyusun bahan ajar berbasis digital dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendemonstrasikan hasil karya di media sosial. Hal ini bertujuan sebagai wujud kebebasan peserta didik untuk mengekspresikan diri.

  • Membuka Ruang Diskusi dan Kolaborasi

Tugas guru hadir di tengah peserta didik untuk mengajak berdiskusi, memberikan motivasi dan semangat, memberikan keyakinan penuh, dan mendorong peserta didik untuk selalu berkreasi dengan tujuan agar peserta didik dapat berkembang lebih baik. Hal ini sejalan dengan ajaran Ki Hadjar Dewantara bahwa guru harus memiliki konsep dasar trilogi kepemimpinan yang meliputi Tut Wuri Handayani, Ing Ngarsa Sung Tuladha, dan Ing Madya Mangun Karsa.

Kebahagiaan guru itu sederhana, cukup melihat peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai positif dari apa yang telah dipelajari di sekolah dan menerapkannya di lingkungan masyarakat. Nilai-nilai positif tersebut akan membuat siswa tumbuh menjadi pribadi yang saling menghormati dan menghargai, memiliki empati yang tinggi, mampu bekerja sama dan bergotong royong di lingkungan masyarakat.

Jadilah guru seperti bintang, bulan, dan matahari yang selalu dirindukan oleh sejuta umat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline