Lihat ke Halaman Asli

Reyvan Maulid

Writing is my passion

Sumpah Pemuda, Kesehatan Mental dan Mentalitas Anak Muda

Diperbarui: 29 Oktober 2021   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pemuda. Sekelompok anak muda memegang bendera merah putih di puncak gunung, menatap matahari terbit.| Sumber: Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya via Kompas.com

Mimpi-mimpi kita, mimpi kita yang muda
Angan-angan kita ada di kepala
Rencana-rencana hanya jadi wacana
Jika, diam saja
- Yura Yunita, Mulai Langkahmu

Generasi muda merupakan sebuah kekuatan dan aset yang perlu disyukuri dan dibanggakan oleh bangsa kita. 

Jika dalam sebuah bangsa diisi oleh generasi muda yang produktif, penuh aksi, berkarya dan berprestasi, open minded, diselimuti dengan ide, inovasi dan kreativitas, memiliki rasa nasionalisme dan cinta tanah air serta mampu beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman maka bangsa tersebut menjadi bangsa yang sejahtera, kuat dan damai.

Di Indonesia, andil pemuda selalu dilibatkan dalam setiap momentum sejarah baik dalam sejarah pergerakan maupun sejarah kemerdekaan yang mana masih lekat dalam ingatan kita sampai detik ini. 

Pemuda selalu eksis untuk menunjukkan identitas bahwa kita adalah yang muda yang berkarya, yang bukan cuma modal bicara tapi ada bentuknya yang dituangkan dalam sebuah aksi nyata.

Salah satu keterlibatan pemuda yang berpengaruh dalam sejarah adalah dikukuhkannya ikrar Sumpah Pemuda. Jelas kita semua sudah tahu bahwa Sumpah Pemuda ditetapkan dalam sebuah pertemuan besar yaitu Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. 

Dua tahun sebelumnya digelar Kongres Pemuda I pada tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di Jakarta yang saat itu masih bernama Batavia. Rapat besar pada Kongres Pemuda I dihadiri oleh berbagai perwakilan dari perhimpunan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Studerenden Minahasaers, Jong Islamieten Bond. 

Kemudian pada pertemuan kongres Pemuda II (27 Oktober 1928 - 28 Oktober 1928) ada tambahan yaitu Jong Celebes, Pelajar-Pelajar Indonesia, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun dan lain-lain. 

Turut serta hadir pula perwakilan pemuda dari peranakan Tionghoa seperti Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie.

Dari serangkaian kongres yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan berupa sebuah ikrar, ucapan sumpah janji setia yang diucapkan oleh seluruh pemuda yang dikenal dengan Sumpah Pemuda. Berikut isinya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline