Lihat ke Halaman Asli

Reyvan Maulid

Writing is my passion

Prinsip Rezeki yang Seringkali Salah Kaprah

Diperbarui: 26 September 2021   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Monstera by Pexels

Ngapain sih harus kerja keras, Bukannya Rezeki Kita Sudah Diatur?

Kalian pasti bertanya-tanya dengan adanya potongan kalimat tersebut?

Seringkali banyak dari kita memiliki anggapan yang keliru soal rezeki. Rezeki adalah segala pemberian yang bersumber dari Tuhan, yang dianugerahkan melalui tangan-tangan manusia lain.

Rezeki tidak selalu identik dengan uang atau harta semata. Mari kita sejenak menelusuri arti kata rezeki dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan. 

Dari arti tersebut, maka bisa disimpulkan kalau rezeki bukan melulu soal harta semata. Mungkin Tuhan tidak memberikan kita harta yang melimpah, akan tetapi Tuhan menggantikan semua itu dengan orang yang mampu menghadirkan kebahagiaan lebih dari harta orang yang baik dan berhati malaikat.

Terkadang manusia kerap mempersempit makna dari rezeki. Padahal, kesehatan, kedamaian, keluarga yang bahagia, ilmu yang bermanfaat, bahkan sahabat yang baik sekalipun merupakan rezeki yang Tuhan berikan kepada kita. Kita dalam keadaan sehat pun juga rezeki, panjang umur dan bahagia juga termasuk rezeki, apalagi kita bisa bernafas sampai detik ini juga merupakan sebuah rezeki yang mungkin kalian sempat terlewatkan atau tidak kalian sadari.

Terlebih lagi, di saat-saat seperti ini kesehatan adalah harta yang paling berharga. Banyak yang bilang, sehat itu mahal. Memang benar karena kesehatan adalah harta yang paling berharga dan tak bisa dinilai secara materi. Sehat sendiri bagaikan sebuah kata mutiara yang ingin kita dengar saat terbaring lemah dan sedang sakit.

Manusiawi ketika kita baru menghargai sebuah nikmat saat kenikmatan itu sudah hilang. Begitulah dengan kesehatan, ketika sakit, kita baru sangat menghargai rasanya sehat kan? Kalau mau hitung-hitungan materi, sehat itu mahal memang, tapi sakit itu lebih mahal. Ketika kita sakit, justru lebih banyak biaya yang dibutuhkan, dan hidup kita juga jadi lebih repot kan? Belum lagi memperhitungkan kesakitannya. 

Di kala kita hanya fokus pada rezeki harta, maka rezeki lain yang sudah kita dapatkan, lupa seketika. Di saat kita iri pada keberuntungan seseorang, ternyata orang tersebut pun merasa iri atas keberuntungan kita. Namun, berbicara tentang rezeki ada beberapa prinsip rezeki yang jarang dibicarakan oleh orang-orang.

Bisa jadi prinsip ini adalah hal-hal yang terbilang sederhana yang kalian mungkin tidak pernah sadari di benak kalian atau justru mengundang banyak tanya dalam pikiran. Simak selengkapnya berikut ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline