Lihat ke Halaman Asli

Reyno Herdiyanto

Mahasiswa SPI

Ibnu Miskawaih, Pelopor Historiografi Dirayah

Diperbarui: 15 Juni 2023   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama lengkap adalah Abu Ali Al-Kasim Ahmad bin Yaqub bin Miskawaih. Ia lahir di Rayy. Nama itu di ambil dari nama kakeknya yang semula beragama majusi (Persia) kemudian masuk islam, di perkirakan maskwaih lahir tahun 320 H/923 M atau pada tahun sebelumnya dan meninggal pada 352 H/963 M. Ia belajar dan mematangkan pengetahuannya di Baghdad dan wafat di Ishfan. Setelah mempelajari banyak cabang ilmu pengetahuan dan filsafat, ibnu miskawaih akhirnya memusatkan perhatian pada sejarah dan akhlak. Ibnu Miskawaih mempelajari sejarah,terutama Tharikh Al-Tabhari, kepada Abu Bakar Ibnu Kamil Al-Qadhi dan belajar filsafat pada Ibnu Al-Khammar, musafir karya karya Aristoteles.

Sebagian pihak mengatakan bahwa Ibnu Miskawaih sempat beragama Majusi sebelum memeluk Islam. Namun kredibilitas pernyataan ini perlu diragukan. Dilihat dari nama "Muhammad" yang di sandangnya, dapat di artikan bahwa ia adalah orang muslim. Selain itu,sebagian pihak pun mengindikasikan bahwa Ibnu Miskawaih adalah penganut syiah yang di dasarkan pada pengabdiannya kepada sultan dan wazir wazir syiah dalam masa pemerintahan Bani Buwaih.

Miskawaih pernah bekerja selama puluhan tahun sebagai pustakawan dengan sejumlah wazirr dan Amir Bani Buwaihi, yakni Abu-Fadhl Ibnu Al-Amid. Setelah Abu-Fadhl wafat ia mengabdi kepada putranya,Abu Al-Fath Ali bin Muhammad Ibnu Al-Amid,dengan nama keluarga,Dzu Al-Kifayatain.Ia juga mengabdi kepada Adud Ad-Daulah,seorang Buwaihiah. Kemudian kepada beberapa pangeran yang lain dari keluarga terkenal itu.

Karya-Karya Ibnu Miskawaih

Ia telah menyusun kitab Tahdzibul achlaq wa tathhirul a'raaq. Kemudian karyanya yang lain adalah Tartib as Sa'adah,buku ini berrisi tentang akhlak dan politik. Ada juga Al Musthafa (syair pilihan),Jawidan Khirad (kumpulan ungkapan bijak), As-Syaribah (tentang minuman). Dalam bidang sejarah, karyanya Tajrib Al-Umam (pengalaman bangsa bangsa) menjadi acuan sejarah dunia hingga tahun 369 H. Karya-karya Ibnu Miskawaih dalam bidang etika dinilai jauh lebih penting darin pada karya-karyanya dalam bidang metafisika. Bukunya Taharat Al A'raq yang lebih dikenal dengan nama Tahdhib Al Akhlak menjelaskan tentang jalan untuk meraih kestabilan akhlak yang tepat dalam perilaku ysng teratur dan sistematis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline