Meski selama bulan ramadan ini, kita semua berpuasa di siang hari, bukan berarti pengeluaran jadi bisa dikurangi ya. Justru, sering kali pengeluaran menjadi tidak terkontrol, karena banyaknya kegiatan di bulan puasa.
Demikian juga dengan godaan makanan dan minuman yang dijual di luar. Menggoda iman setelah seharian kita berpuasa, sekaligus godaan untuk mengeluarkan isi rekening semakin dalam.
Sebagai mom blogger, atau bisa juga disebut mom freelancer, seorang ibu yang bekerja dari rumah dengan penghasilan yang tidak menentu. Tentunya momen seperti ini, pengeluaran harus dikontrol dengan ketat, agar tidak membengkak, dan bikin keuangan jadi tidak sehat, apalagi jika sampai menyebabkan hutang.
Hal ini ketambahan dengan datangnya lebaran, yang mana tentunya pengeluaran akan menjadi lebih banyak lagi. Biaya untuk membeli pakaian lebaran, kue-kue lebaran dan mungkin juga untuk keperluan silaturahmi dengan mudik ke kampung halaman.
Karenanya, wajib hukumnya, untuk mengontrol pengeluaran, agar financial tetap sehat selama ramadan berlangsung. Dan ini beberapa tips yang biasa saya lakukan,
1. Ajak Anak Bikin Financial Plan Selama Ramadan
Seringnya, berhemat untuk seorang ibu itu mudah, namun luluh jika itu menyangkut anak.
Anak minta beli takjil, minta beli jajan, seketika benteng pertahanan menjadi ibu yang hemat dan membatasi pengeluaran, jadi runtuh.
Karena itulah saya selalu mengajak anak-anak untuk membuat sebuah financial plan atau rencana keuangan selama ramadan. Dengan demikian, anak-anak bisa tahu, bahwa selama ramadan ini budget untuk beberapa keperluan telah dibatasi.
Boleh beli jajan, dengan batasan harga seberapa? beli takjil juga seberapa? biaya makanan juga berapa?.
Karena anak tahu bahwa biayanya dibatasi, akan lebih mudah memberikan pengertian kepada anak, ketika meminta sesuatu di luar budget rencana keuangan.