Lihat ke Halaman Asli

Reyne Raea

Mom Blogger Surabaya

PT Pos Overload Job?

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Entah sudah keberapa kalinya saya dikecewakan oleh PT Pos Indonesia karena paket kiriman saya yang selalu 'diperam' dulu sebelum dikirimkan ke alamat yang dituju. Namun apa daya? karena ibu saya yang begitu mencintai daerah terpencil tempat tugasnya di sebuah desa kecil di pulau Buton, hingga mau tidak mau saya harus kembali lagi memakai jasa PT Pos Indonesia.

Namun kali ini rasanya saya tidak mampu lagi menahan kesal yang memuncak manakala saya mengirim sebuah paket KILAT KHUSUS berisi kado buat ibu saya tercinta. Dengan tarif yang lumayan mahal serta janji waktu sampai maksimal 5 hari kerja, namun kenyataannya sangat jauh dari yang diharapkan.

Saya mengirim paket KILAT Khusus pada tanggal 25 Juni 2013, seharusnya tanggal 30 Juni sudah sampai ke tujuan, namun sampai detik saya menulis artikel ini, belum ada tanda-tanda paket buat ibu saya terkirim.

Pagi tadi akhirnya suami saya kembali menanyakan pada kantor pos pengiriman awal di kantor pos kota Jombang, namun saat itu petugasnya mengatakan lagi trouble dan tidak bisa diakses (entah apanya yang trouble), beberapa menit kemudian, kakak saya di kota BauBau, Buton menanyakan langsung ke kantor pos tujuan pengiriman kami, yaitu di kantor Pos kota BauBau, namun petugas kantor pos BauBau tidak bisa melacak paket saya karena nomor resinya tidak ada dalam catatan di websitenya.

Mulailah saya panik, tidak puas saya lalu mengecek sendiri melalui wesite nya http://www.posindonesia.co.id/ , dan fantastis.... memang nomor resi saya TIDAK ADA.

Suami saya akhirnya kembali ke kantor pos kota Jombang, tetap alasannya masih tetap sama, sedang trouble. Di BauBau kakak saya akhirnya mencoba meminta petugasnya untuk mengecek kiriman yang datang secara manual berdasarkan kode posnya, dan petugas kantor pos tersebut tidak menemukan juga paket saya.

Kepanikan saya semakin bertambah, bagaimana tidak? paket saya tersebut bernilai Rp. 2 juta dan dengan ongkos kirim nyaris 200rb, dan ibu saya setiap hari bagaikan orang kehilangan sesuatu duduk diam di depan pintu menantikan hadiah yang sangat diidam-idamkan tersebut.

Saya lalu memasukan keluhan saya ke semua layanan konsumen PT Pos Indonesia, melalui Twitternya @posindonesia tak satupun mendapat tanggapan, juga melalui FanPage Pos Indonesia, tetap tak ada tanggapan. Keluhan langsung melalui website tidak bisa dilakukan karena nomor resi saya tidak tercatat di websitenya.

Bingung, kemana lagi saya harus mengadu? masih beginikah kinerja buruk PT Pos Indonesia? Di saat jasa pengiriman swasta merajalela? di saat gaji karyawannya semakin bagus dibandingkan zaman dulu?

Penasaran, saya lalu membrowsing berita dan keluhan-keluhan lain mengenai PT Pos Indonesia, dan ternyata saya bukan satu-satunya yang sedih dan kecewa karena pelayanan mereka. Masih ada sebagian yang nomor resinya tidak tercantum, sebagian tercantum namun tidak pernah di update status pengirimannya dan ada juga yang telah ter update namun belum sampai ke alamat yang dituju.

Berita lainnya juga mengatakan seperti alasan salah satu petugas kantor Pos kota Jombang, katanya mereka overload karena harus melayani pembayaran BLSM yang ditugaskan kepada PT Pos Indonesia untuk menyalurkan pada yang berhak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline