Lihat ke Halaman Asli

Serpihan Harapan

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkaca-kaca... Air mata telah meleleh Dua bola mata telah basah olehnya :~:-----------------------------------------------:~: Mungkin jiwa tinggal sepertiga kehidupan Raga tak kuasa menahan Sebongkah kerikil kecil Diantara bebatuan :~:-----------------------------------------------:~: Hanya manusia biasa Lemah Tak berdaya Hina Bila tiada campur tangan Tuhannya :~:-----------------------------------------------:~: Melukis kehidupan dalam qalbu Setiap insan Untuk menunaikan perintah Tuhan Bukanlah hal yang mudah... :~:-----------------------------------------------:~: Menghapus titik-titik noda Melekat, erat... Lelahnya tiada terkira :~:-----------------------------------------------:~: Seperti menyirami padang pasir Berharap tumbuh tanaman subur :~:-----------------------------------------------:~: Atau seperti membabat habis rerumputan Yang akan selalu tumbuh di tanah gembur :~:-----------------------------------------------:~:

Mungkin jejak-jejak langkahnya

Telah terhapus oleh hujan

Mungkin pula telah terpatri

Dalam dinding-dinding pengabdian

:~:-----------------------------------------------:~:

"Serpihan Harapan"

:~:-----------------------------------------------:~:

Untuk seseorang kakek

Mengharap kebenaran & kebaikan

Menyelimuti anak, cucu, cicitnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline